BENGKULU, PB - Anggota DPD RI Ahmad Kannedi berharap semua pihak berperan serta dalam mengeliminasi penyakit malaria di Bengkulu. Salah satunya adalah aparat penegak hukum, dalam hal ini Polda Bengkulu.Pria yang akrab disapa Bang Ken ini menyampaikan salah satu penyebab tingginya angka malaria di Bengkulu lantaran banyak galian sisa penambangan yang tidak ditutup atau direklamasi. Sisa galian ini kalau dalam bahasa Bengkulu disebut celubung ini menjadi tempat yang sangat nyaman untuk nyamuk bersarang.
"Polda yang punya kapasitas dan punya kekuatan untuk menindak pelanggaran UU Lingkungan seperti ini. Karena itu, ini menjadi kewajiban dari kepolisian," kata Bang Ken, Senin (25/4/2016).
(Baca juga: Cegah Malaria, Menkes: Jangan Rusak Lingkungan dan Ini Cara Ridwan Atasi Malaria)
Dia menilai tidak direklamasinya sisa penggalian tambang tersebut sebagai bentuk dari kejahatan lingkungan. Sebab, para penambang hanya memikirkan profit saja tanpa mau memikirkan dampak dari usahanya.
"Jangan tambang diambil tapi sisanya tidak diurus. Polda harus merespon ini," jelasnya.
Namun, mantan Wali Kota Bengkulu ini mengingatkan tugas untuk pengendalian malaria ini merupakan tugas semua pihak. Bila kepolisian melakukan upaya hukum, maka pemerintah dan masyarakat harus juga melakukan upaya preventif.
"Kata kuncinya, bagaimana komitmen semua stakeholder mau untuk mengeliminasi malaria ini," ucapnya.
(Lihat: 020, Bengkulu Ditarget Bebas Malaria)
Komitmen semua kepala daerah untuk mengeliminasi kasus malaria ini juga patut diapresiasi. Namun, Bang Ken menyampaikan komitmen tersebut harus diwujudkan dalam kerja nyata. "Sebab, banyak orang Bengkulu ini yang meninggal disebabkan oleh malaria dan tipes," ujar dia.
Ia minta agar pemerintah daerah yang ada di Provinsi Bengkulu untuk memprioritaskan beberapa daerah terpencil, pinggiran sungai, juga pinggiran pasar dalam pengentasan malaria ini. "Kami sangat mendukung ini dan saya akan hadir langsung untuk selalu mengawasi," pungkasnya. [IC]
