Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Ini Cara Ridwan Perbesar Ruang Fiskal Bengkulu

Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti membuka seminar Kebijakan Fiskal dan Perkembangan Ekonomi Terkini di Hotel Santika, KamisBENGKULU, PB - Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengatakan ruang fiskal Provinsi Bengkulu saat ini sangat sempit. Namun, ia optimis ruang fiskal tersebut dapat diperlebar. Setidaknya ada 3 cara yang ditawarkan oleh mantan Bupati Musirawas ini.

Pertama, melalui goverment spending. Ia menilai pola belanja pemerintah di Bengkulu saat ini belum mampu menciptakan dunia usaha baru. Dari total anggaran pemerintahan yang ada di Bengkulu sekira Rp 9 triliun hanya menghasilkan investasi sebesar Rp 2,5 triliun.

"Kita belanja Rp 9 triliun, investasi yang masuk cuma Rp 2,5 triliun. Ini berarti kita rugi," jelas Ridwan saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Kebijakan Fiskal dan Perkembangan Ekonomi Terkini, di Hotel Santika, Kamis (14/4/2016).

Minimnya usaha baru yang muncul itu, kata Ridwan bisa dilihat dari tidak adanya kontraktor, pengusaha, toko yang besar di provinsi ini. Padahal menurut teorinya rasio goverment spending terhadap stimulan investasi harusnya berbanding dua.

"Harusnya muncul investasi sebesar Rp 18 triliun tapi APBD kita memang belum berorientasi menstimulan dunia usaha," jelasnya.

Menuurutnya, meinimnya investasi itu lantaran tata kelola birokrasi di Bengkulu yang belum baik. Karena itu, upaya kedua yang akan dilakukan oleh Ridwan adalah memperbaiki tata kelola dan penyehatan investasi. Ini pula yang menjadi alasan pihaknya menandatangani pakta integritas pada awal Maret 2016 lalu.

"Birokrasi kita masih berorientasi pada gaji, honor, tunjangan. Inilah yang harus diubah," ucapnya.

Terkait hal ini pula, ia mengaku miris dengan masyarakat Bengkulu yang rela menyogok untuk menjadi PNS dan honorer. Di daerah maju, kata dia, orang malah berduyun-duyun meninggalkan profesi abdi negara tersebut. Tapi di Bengkulu, PNS menjadi profesi primadona.

"Ini yang hrus kita bangun, kesadaran masyarakat untuk berwirausaha," paparnya.

Ketiga, memperbesar ruang fiskal dengan mempelebar konektivitas Bengkulu dengan provinsi tetangga. Dalam bahasa lain, membuka jalur-jalur menuju provinsi lain agar Bengkulu tidak terisolir di Sumatera ini. Caranya adalah dengan meyakinkan provinsi tetangga dan pemerintah pusat.

"Bengkulu harus jadi hub (pusat) di Sumatera ini, karena itu kita harus menjadikan Bengkulu sebagai jalur logistik nasional," jelasnya. (Baca juga: Entas Infrastruktur Dasar, Gubernur: Beri Saya Waktu Tiga Tahun)

Apabila upayanya ini berhasil, maka ia yakin Bengkulu akan semakin maju dan sejahtera. Pasalnya penduduk 5 provinsi yang mengelilingi Bengkulu ini mencapai 35 juta jiwa. Dengan demikian Bengkulu bisa menjadi outlet. "Karena penduduk kita cuma 2 juta jiwa, maka Bengkulu bukan market tapi outlet," pungkasnya. [IC]