BENGKULU, PB - Kemajuan teknologi harus disikapi dengan bijak oleh mahasiswa. Salah satunya adalah dengan membuka usaha melalui bisnis online. Hal ini disampaikan oleh Pendiri Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Dewi Motik Pramono saat menjadi narasumber pada Seminar Nasional 'Menciptakan Wanita Pengusaha yang Siap Berperan dalam MEA', di Grage Horizon, Senin (11/4/2016).
Menurutnya, ketersediaan teknologi saat ini membuat peluang berwirausaha (entrepreneurship) semakin mudah. Karena itu, ia juga minta agar teknologi ini turut dimanfaat oleh mahasiswa sehingga mereka tidak lagi menggantungkan biaya kuliahnya kepada orangtua.
"Gadget itu jangan cuma buat selfie, tapi pakailah untuk jualan barang," kata Dewi Motik.
Pendiri Yayasan Putri Ayu ini sangat mengapresiasi bila ada mahasiswa yang membuka lapangan kerja baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Menurutnya, mahasiswa yang mandiri seperti adalah mereka yang siap untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Kita harus bersatu hadapi MEA ini dengan cara turut berpartisipasi," ucapnya.
Sebenarnya, ibu rumah tangga yang aktif dalam berbagai kegiatan usaha ini mengatakan tidak ada yang perlu ditakuti dengan MEA ini. Sebab, sejak adanya revolusi teknologi, semuanya sudah bersaing semakin kuat.
"MEA mah kecil, cuma 10 negara. Kita hadapi semua tantangan dengan optimis," ujarnya.
Satu hal yang penting, kata Mantan Ketum IWAPI Pusat ini, agar berhasil menghadapi MEA, maka setiap orang Indonesia harus melakukan revolusi mental. Misalnya, mengetahui skala prioritas atau mampu membedakan yang mana yang penting, maha penting dan tidak penting.
Selain itu, lanjut Motik, mampu berkreasi dengan semua sumber daya yang ada. Indonesia ini menurutnya sangat kaya dan memiliki semua hal yang bisa dijual. "Indonesia punya semua, sumber daya Indonesia yang paling kaya. Apalagi Bengkulu, semuanya ada. Tinggal kita, mau atau tidak kembangkan anugerah Allah ini," pungkasnya. [IC]