BENGKULU, PB - Tubagus Ronny Rachman Nitibaskara atau yang biasa disapa Roni merupakan Guru Besar Kriminologi Universitas Indonesia (UI), memberikan pendidikan terkait dengan prilaku kriminal yang semakin canggih. Pendidikan tersebut diberikan kepada penyidik dan penyidik pembantu yang terdiri dari Reskrim, Narkoba, Lantas dan Reskrimsus Polda dan Polres Kota Bengkulu, Senin ( 18/04/2016).
Roni mengatakan untuk mengungkap fakta dan mendeteksi kebohongan dalam proses penyidikan harus bisa membaca raut wajah dan gerak tubuh seseorang yang berkaitan dengan sebuah perkara. (Baca juga: Pesta Ulang Tahun di Rumah Dinas Rutan, Polisi Temukan Alat Isap Sabu)
"Untuk mengungkap fakta kebohongan, penyidik harus bisa membaca raut wajah dan gerak tubuh," terang Roni yang ikut menangani kasus pembunuhan Mirna Salihin dan kematian Angelin beberapa waktu lalu.
Kegiatan pendidikan yang bertempat di Aula Serba Guna Polda Bengkulu diikuti dengan antusias oleh peserta dari kepolisian tersebut. (Baca juga: Polisi Dalami Kematian Mahasiswa UNIB di Binduriang)
Dikesempatan yang sama, Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Drs. M. Ghufron mengatakan ini merupakan terobosan baru menuju polisi yang profesional dalam menjalankan tugasnya, sehingga dalam proses penyidikan para penyidik ini bisa menggunakan metode yang telah di berikan.
"Mudah-mudahan dengan terobosan baru ini, kita bisa cepat mengungkap suatu perkara," ujarnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Prof Dr. TB Roni RN yang telah bersedia memberi dan membagikan pengetahuannya kepada para penyidik dan penyidik pembantu yang ada di Polda Bengkulu. "Saya ucapkan terimakasih pada Prof Dr. TB Roni RN, yang telah memberi pengetahuannya kepada penyidik dan penyidik pembantu yang ada di Polda Bengkulu ini," tutupnya. [Siregar]