BENGKULU, PB - Sejumlah pedagang Pasar Barukoto II mendatangi Sekretariat DPRD Kota Bengkulu, Senin (25/4/2016). Kedatangan mereka berkaitan dengan rencana revitalisasi atau peremajaan pasar tersebut yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.Baca juga : Revitalisasi Pasar Dimulai dari Barukoto
Dikatakan Edison, pedagang Pasar Barukoto II, mereka telah menerima surat untuk memindahkan tempat berjualan mereka sementara waktu dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu, baru-baru ini.
"Kami diminta untuk mengosongkan toko. Kalau sudah kosong terus kami mau berjualan dimana? Misalnya jualan kami di Toko Tanjung Indah dan Etek Ar. Kami sudah belasan tahun berjualan di Pasar Barukoto Bawah ini," kata Edison kepada rombongan Komisi III DPRD Kota Bengkulu.
Ia menjelaskan, bila rencana peremajaan itu benar-benar dilakukan, maka harus ada solusi agar mereka tetap bisa berjualan. Apalagi, Edison dan rekan-rekannya tidak punya tempat berjualan lain selain toko mereka yang terletak di depan Pasar Barukoto II.
"Harus ada solusi agar kami bisa berjualan lagi. Kami bersedia kalau tempatnya itu merupakan tempat penampungan sementara. Saya tidak punya kios di dalam pasar untuk ditempati sementara waktu selama proses rehab berlangsung," ujarnya.
Menjawab hal ini, Kepala Bidang (Kabid) Pasar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu, Hendri Kurniawan, menjelaskan, surat yang mereka layangkan hanya pemberitahuan tentang rencana peremajaan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Saya kira ini hanya miskomunikasi saja. Kalau memang memungkinkan pedagang untuk masuk ke dalam sementara waktu, maka kami menganjurkan pedagang untuk masuk ke dalam. Tapi kalau tidak memungkinkan nanti kami akan menyiapkan tempat baru. Bukan diusir, tapi relokasi sementara revitalisasi dilaksanakan," urainya.
Ia menuturkan, setelah peremajaan ini dilaksanakan, pihaknya akan melakukan penataan serapi mungkin agar Pasar Barukoto II ini menjadi nyaman untuk berbelanja. Misalnya, Disperindag Kota Bengkulu akan menjejerkan para pedagang kuliner dalam satu barisan dan menempatkan tempat-tempat yang dijadikan gudang dibarisan belakang.
"Jadi kawasan depan pasar khusus benar-benar untuk parkir. Kami juga berharap pedagang kuliner tidak memasak dengan kayu bakar. Karena itu menghalangi kita untuk mendapatkan Piala Adipura. Kalau yang masak dengan kayu bakar, silahkan masak di rumah. Kalau sudah tanak, bawa ke pasar. Atau kalau mau masak di pasar, gunakan kompor gas," demikian Hendri.
Pertemuan yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bengkulu Sudisman ini tidak berlangsung lama. Para pedagang Pasar Barukoto II merasa cukup tenang dengan penjelasan Hendri tersebut. Namun Sudisman mengingatkan agar dalam proses pelaksanaan peremajaan pasar nanti jangan sampai menimbulkan konflik dan mengutamakan musyawarah dalam pelaksanaannya. [RN]
