BENGKULU, PB - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Yuddy Chrisnandi menegaskan perencanaan pembangunan harus disusun secara komprehensif. Dengan demikian, serapan anggaran bisa ditingkatkan.
"Untuk memperbaiki serapan anggaran Bengkulu yang masih rendah ini, maka tata kelola pemerintahan harus diperbaiki. Kenapa serapan rendah? Karena perencanaannya yang tidak komprehensif," jelas Menpan, di Bengkulu, Kamis (21/4/2016).
Politisi Partai Hanura ini menyampaikan perencanaan yang tidak matang berakibat pelaksanaan suatu program menjadi tidak terukur. Sehingga target yang harus diselesaikan akhirnya tidak tercapai. (Baca juga: Serapan Anggaran Ditarget di Atas 93 Persen)
"Selain itu, sering terjadi adanya kurang terpadu antara instansi satu dan instansi lainnya dalam hal pembangunan yang dicanangkan. Hal ini membuat serapan anggaran menjadi tidak maksimal," ungkapnya.
Di era sebelumnya, kata Guru Besar Unas itu, suatu SKPD bisa menghabiskan anggaran dengan membuat program-program yang tidak sesuai dengan perencanaan. Tapi saat ini, hal tersebut tidak bisa lagi. Semua pekerjaan harus mengacu pada perencanaan yang telah ditetapkan di awal tahun.
"Ini juga membuat beberapa instansi khawatir, karena bisa dianggap menyimpang. Akhirnya mereka memilih untuk tidak membelanjakan anggaran. Itu sebagai akibat perencanaan yang tidak terpadu dan tata kelola pemerintahan seperti itu harus diperbaiki," paparnya.
Sebenarnya, Yuddy tidak terlalu mempermasalahkan serapan anggaran bila anggaran yang tidak terserap tersebut adalah sektor yang tidak berhubungan langsung dengan masyarakat. Misalnya anggaran untuk perjalanan dinas, rapat dan lainnya.
"Tapi kalau yang tidak terserap adalah anggaran fisik seperti bikin puskes, perbaiki jalan, perbaikan irigasi. Itu berbahaya karena berpengaruh langsung bagi pencapaian tujuan," kata Yuddy. [IC]