JAKARTA, PB - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan beberapa waktu lalu pengadaan oleh Kementerian PUPR untuk proyek di Bengkulu sempat diretas oleh hacker. Tak hanya Bengkulu, proyek pengadaan untuk daerah Lampung dan Banten juga diserang.
(Baca juga: 8.000 Rumah Subsidi Dibangun Tahun Ini)
Beruntung tidak ada kerugian materil akibat ulah hacker tersebut. Namun beberapa dokumen berhasil dikacaukan oleh peretas. Sehingga, pihaknya perlu mengulang proses lagi.
"Tapi tidak merugikan, cuma diulang. Ada beberapa dokumen yang dikacaukan. Sekarang sudah kita perbaiki," kata Menteri Basuki.
Dalam kesempatan itu, ia pun mengapresiasi langkah Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dalam mendukung percepatan penyelesaian pengadaan barang dan jasa. Di awal tahun 2016 ini, pihaknya telah berhasil membelanjakan Rp26 triliun dari total anggaran Rp80 triliun.
Diketahui, Kementerian PUPR saat ini tengah melelang proyek infrastruktur sumber daya air dan bina marga di LKPP sebesar Rp9 triliun. "Kita evaluasi APBN kita tambah dua kali lipat kenapa pertumbuhan ekonomi tidak tumbuh selaras dengan itu. Jadi pengadaan barang dan jasa harus sudah mulai akhir tahun," kata Basuki. [GP]