[caption id="attachment_22462" align="alignleft" width="300"] Foto: Kominfo[/caption]
BENGKULU, PB - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bengkulu mendeklarasikan perang melawan korupsi dan narkoba. Deklarasi tersebut dilaksanakan dalam ulang tahun organisasi ini yang ke 70, di Balai Raya Semarak Provinsi Bengkulu, Jumat (29/4/2016).
Disampaikan oleh Ketua PWI Provinsi Bengkulu Zacky Antony, narkoba dan korupsi merupakan musuh bersama. Oleh karena itu, semua pihak termasuk juga wartawan harus ikut andil dalam menurunkan kasus-kasus tersebut.
"Kami wartawan Provinsi Bengkulu menyatakan menolak segala bentuk korupsi di provinsi ini. Kami juga menyatakan menolak peredaran narkoba serta mendukung sepenuhnya upaya pemerintah dan kepolisian untuk memberantas narkoba sampai keakar akarnya," jelas Zacky.
(Baca juga: PWI Adakan Dialog Bengkulu Bebas Tipikor)
Menurutnya, korupsi adalah virus yang menjadi pengganjal terwujudnya cita-cita kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial bagi seluruh indonesia. Begitu juga dengan narkoba. Barang haram ini berperan besar dalam membawa generasi muda Indonesia ke gerbang kehancuran.
"Kami menyadari sepenuhnya bahwa generasi muda merupakan tulang punggung bangsa. Dari seluruh pengguna narkoba indonesia, 5,9 juta jiwa sebagian besar generasi muda," kata Pimred RB ini.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengapresiasi deklarasi yang dilakukan PWI ini. Menurutnya, pemerintah selalu siap untuk bermitra dengan wartawan untuk menekan angka peredaran narkoba dan tindak pidana korupsi.
"Dengan keterbatasan Bengkulu saat ini, PWI telah bisa mengharumkan Bengkulu dengan mendeklarasikan tolak korupsi dan narkoba," jelasnya.
Mantan Bupati Musirawas inipun berharap, deklarasi serupa bisa dilakukan oleh organisasi-organisasi profesi lainnya. "Ini merupakan deklarasi pertama dari pesatauan profesi, kita tunggu deklarasi dari persatuan profesi lainnya," pungkasnya. [IC]