BENGKULU, PB - Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengaku prihatin dengan minimnya perhatian pemerintah pusat terhadap pulau Enggano. Pasalnya pulau terluar tersebut tidak dimasukkan oleh Kementrian Koordinator Kemaritiman dan Kementrian Polhukan dalam pulau yang berhak dibantu oleh pemerintah.
"Tolong masukkan sehingga Enggano juga jadi bagian pulau yang mendapatkan bantuan. Karena untuk pembangunan pulau ini memerlukan pembiayaan besar," kata Ridwan Mukti dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Provinsi Bengkulu, Rabu (13/4/2016).
(Baca juga: Buka Musrembang, RM: Bappenas Salah Rancang)
Pria yang akrab disapa RM ini pun menawarkan agar pulau Enggano dijadikan pangkalan militer Republik Indonesia. Setidaknya ada dua alasan yang disampaikan Ridwan terkait gagasannya ini. Pertama, banyak tokoh yang berkeberatan dengan Pangkalan Halim Perdana Kusuma dijadikan terminal transportasi umum.
"Dalam konsep kemaritiman, kami sampaikan niat kami, Bengkulu khususnya Enggano siap untuk dijadikan pangkalan pertahanan Republik Indonesia," ucapnya.
Kedua, lanjutnya, Ridwan menjelaskan udara Riau yang selama ini dijadikan pusat pelatihan gabungan juga mulai mengeluh karena terlalu banyak traffic yang ada di selat malaka. "Oleh karena itu saya tawarkan Enggano sebagai pengganti pusat pelatihan gabungan tempur yang ada di Riau, dan pusat pangkalan pertahanan Halim Perdana Kusuma," jelasnya.
Ridwan melanjutkan "Silahkan untuk menggunakan Pulau Enggano menjadi basis pertahanan Republik Indonesia." Terlebih lagi, di Enggano sudah ada landasan pacu dan sudah ada 2 pelabuhan. Infrastruktur tersebut hanya butuh pengembangan saja. [IC]