BENGKULU, PB - Tiga dari empat anggota DPR RI mengikuti acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Bengkulu yang digelar di Hotel Grage Horizon Kota Bengkulu, Rabu (13/4/2016). Mereka adalah Susi Marleny Bachsin, Dewi Coryati dan Annarulita Muchtar.
Tiga srikandi tersebut memberikan berbagai masukan kepada Gubernur Bengkulu yang baru, Ridwan Mukti. Mereka berharap, mantan Bupati Musi Rawas tersebut dapat melakukan gebrakan demi gebrakan untuk membuat tanah kelahiran Fatmawati Sukarno ini dapat maju dan berkembang.
Misalnya disampaikan Susi Marleny Bachsin. Politisi Gerindra ini mendukung langkah Gubenur Ridwan Mukti yang ingin melepaskan keterisolasian Bengkulu dengan cara membuka akses jalan tembus ke lima provinsi tetangga di Bengkulu.
Anggota Komisi IV DPR RI ini juga meminta agar Pemerintah Provinsi dapat melestarikan dan mengembangkan varietas benih padi lokal yang menurut dia secara kualitas cukup baik bagi perut warga masyarakat Bengkulu.
"Kita minta seluruh varietas lokal kita seperti seginim, kedurang dan talang benih agar terus dikembangkan. Pemerintah Provinsi juga harus menghentikan alih fungsi lahan agar kita mampu untuk mencukupi kebutuhan pangan kita sendiri," ujarnya.
Perempuan kelahiran Jakarta pada 19 November 1960 ini mendukung langkah Gubernur Ridwan Mukti untuk menjadikan Bengkulu sebagai poros maritim di Indonesia. Namun ia menekankan agar Pemerintah Provinsi dapat memprioritaskan kesejahteraan nelayan dan mencegah terjadinya konflik antar nelayan.
"Misalnya terkait kebijakan trawl. Sasaran tembak harus diprioritaskan kepada mereka yang benar-benar merusak biota laut dan merugikan daerah. Jangan sampai ada nelayan tradisional dan nelayan kecil yang jadi korban," tegasnya.
Sementara Dewi Coryati menyinggung masalah ketersediaan energi. Di pusat, anggota Komisi VII DPR RI ini terus berkonsentrasi untuk menciptakan kedaulatan energi. Menurut dia, Bengkulu memiliki potensi yang besar untuk mendukung perjuangannya dalam mewujudkan kedaulatan energi tersebut.
"Kita punya banyak energi yang belum dikembangkan secara optimal. Terutama energi baru dan terbarukan seperti energi panas bumi, energi matahari, energi berbasis biomasa, penggunaan limba CPO dan lain-lain," sampainya.
Kemudian Annarulita Muchtar menyampaikan tentang rasa keprihatinannya atas maraknya kasus narkoba di Bengkulu. Ia menilai, sendi-sendi kehidupan rakyat dapat rusak dengan narkoba. Ia meminta agar Pemerinta Provinsi dapat segera mencari jalan keluar atas permasalahan ini. [RN]