"Kita akan turunkan tim ke lapangan, namun karena itu wilayah telus, wilayah yang tertutup, kita akan berkoordinasi dengan pertamina," kata Ridwan, Kamis (28/4/2016).
Dia meminta agar jajaran dinas ESDM dan Asisten II Pemprov Bengkulu bersama dengan tim meninjau secara langsung ke lapangan. Bila memerlukan perhatian serius, ia sendiri berjanji akan turun ke lokasi tersebut.
"Kapolda sudah ke lokasi, kita minta kepala dinas pertambangan dan asisten 2 juga ikut ke lokasi," ucapnya.
Baca juga:
- Sementara, Korban Longsor PGE Hulu Lais 1 Meninggal dan 4 Selamat
- PGE Hulu Lais Ditimpa Longsor, Tiga Warga Belum Ditemukan
Terhadap korban tewas, ia juga menyampaikan turut ikut prihatin. Harapannya, tidak ada lagi korban-korban selanjutnya dari insiden tersebut. "Nanti akan kita koordinasikan lebih lanjut dengan semua pihak bagaimana penanganannya, nanti kami laporkan," kata dia.
Mantan Bupati Musirawas ini mengatakan ekplorasi tersebut memang rawan akan bencana. Pasalnya, ekplorasi yang dilakukan disana untuk memukur kapasitas gheotermal atau panas bumi secara baik dan tepat sehingga bisa dioptimalkan untuk pembangkit.
"Mengukur geotermal ini tidak semudah PLTU atau PLTA. Harus pas jangan sampai uap panas tidak termanfaatkan," kata dia.
Seebagaimana diketahui, saat ini Tim Gabungan Kepolisian–Kodim 0409 Rejang Lebong dan BPBD Lebong, dan dibantu warga dan juga karyawan terus melakukan penggalian dan memperluas radius pencarian terhadap 4 korban yang masih dinyatakan hilang.
Informasi terupdate, saat ini baru ditemukan 4 korban longsor. 1 warga bernama Jhon dinyatakan meninggal dan 4 warga lainnya, bernama Diana dan Dores dinyatakan selamat, sedangkan dua nama warga lainnya belum teridentifikasi. [IC]