BENGKULU, PB - Rabu, 26 November 2014, atau tak lama setelah dilantik, Presiden Joko Widodo mengunjungi Pasar Panorama. Kepada ribuan pedagang yang berkumpul, Presiden yang akrab disapa Jokowi tersebut menjanjikan akan melanjutkan pembangunan Pasar Panorama tahap tiga pada tahun 2015. Namun hingga saat ini, bantuan itu tak kunjung terealiasi.
Baca juga : Ini Empat Kesepakatan Tim Gabungan Penertiban Panorama
"Benar beliau berjanji. Karena beliau memang senang membantu masyarakat, khususnya di pasar. Tapi waktu itu, beliau belum mengetahui ada begitu banyak persoalan-persoalan di Pasar Panorama. Setelah diberi tahu oleh pihak Kementerian, beliau baru tahu masalahnya," kata Ketua Komisi III DPRD Kota Bengkulu, Mardensi, baru-baru ini.
Mardensi menjelaskan, pihak Kementerian tetap berkomitmen akan merealisasikan janji Jokowi tersebut. Hanya saja, bantuan kucuran dana yang diperkirakan hingga Rp 30 miliar tersebut baru akan dikucurkan setelah Pasar Panorama tuntas ditertibkan. Karenanya Mardensi mengimbau agar para pedagang Pasar Panorama dapat menertibkan diri.
"Selagi belum ditata, bantuan itu tidak akan sampai ke Bengkulu. Yang di luar pasar, silahkan masuk. Karena pemerintah punya cukup tempat di dalam pasar. Kalau masih terus menerus di luar, kondisinya sangat menganggu lalu lintas. Parkir khusus parkir. Jualan khusus jualan. Jangan tercampur-campur," imbuhnya.
Ia pun memberikan apresiasi atas kekompakkan tim gabungan penertiban Pasar Panorama yang telah merumuskan sejumlah rekomendasi untuk menata pasar terluas di Bengkulu tersebut. Namun ia mengingatkan agar penertiban tetap konsisten tanpa menggunakan cara-cara kekerasan. Menurutnya, penertiban tidak selalu dimaknai sebagai penggusuran.
"Oknum-oknum yang melakukan jual beli lahan itu semua harus ditindak. Mereka yang menarik pengutan liar tanpa koordinasi dengan pihak yang berwenang harus diberikan sanksi tegas. Tim harus terus berkoordinasi agar visi misi Pak Wali terhadap pasar tersebut bisa tercapai. Kita sama-sama mengimpikan Pasar Panorama itu ke depan bisa indah dan cantik," demikian Mardensi.
Saat ini, Pasar Panorama terus berangsur-angsur normal. Pedagang kaki lima (PKL) hanya diperkenankan berjualan hanya pada subuh hari. Sejumlah petugas tim gabungan senantiasa siaga untuk menjaga agar PKL tidak menumpuk di badan jalan, khususnya setelah diatas pukul 08.00 WIB. [RN]