BENGKULU TENGAH, PB - Sejumlah warga di Kecamatan Merigi Sakti dan Pagar Jati menilai aktivitas pertambangan di kawasan pemukiman mereka merugikan kehidupan masyarakat. Mereka pun menuntut aktivitas penambangan di tutup.
Baca juga: Royalti Perusahaan Tambang Macet dan Gubernur Janji Evaluasi Truk Batubara Perusak Jalan
Menurut sejumlah warga, penambangan dilakukan menggunakan terowongan bawah tanah itu menyebabkan tanah milik warga yang berada di atas penambangan itu ambruk.
"Dulu kami memang menolak aktivitas penambangan. Namun nyatanya masih dilakukan dengan mengebor bawah tanah dan membuat terowongan. Dampaknya tanah milik kami longsor," kata Nurdin salah satu warga.
Rohin, salah watu warga menuturkan tadinya lahan warga diganti pihak perusahaan sebesar Rp 30 juta. Namun mereka menolak. Meski begitu, pihak perusahaan menurut mereka tetap melanjutkan kegiatan penambangan dengan mengebor lahan yang memintasi pemukiman warga.
"Tadinya mereka (perusahaan) mau bayar Rp 30 juta namun kami menolak. karena menurut kami tidak setimpal. Tapi mereka tidak kehilangan akal lalu mengebor di tempat lain tapi masuk areal pemukiman kami membuat terowongan. Tentu rumah kami banyak yang tergerus," ucapnya.
Warga meminta operasi pertambangan yang dilakukan PT Citra Buana Selaras di kawasan itu dihentikan. "Kami minta ditutup," bebernya. Baca juga: Warga Rejang Demo, Tolak Perluasan Hutan Lindung. (Dedy Irawan)