JAKARTA, PB - Demokrasi yang berkembang di Indonesia ternyata tidak menguntungkan bagi rakyat banyak, melainkan hanya menguntungkan kaum elite. Hal tersebut disampaikan Ketua MPR, Zulkifli Hasan saat memberikan Sosialisasi 4 Pilar MPR di hadapan ratusan masyarakat Cilacap, Jawa Tengah.
"Konstitusi kita telah memilih demokrasi. Namun demokrasi yang tumbuh di Indonesia ternyata demokrasi tarung bebas dimana kaum elite lah yang diuntungkan," kata Ketua MPR dalam sambutannya, Minggu (10/4/2016).
Dalam ruang demokrasi saat ini, kepentingan rakyat justru banyak dikalahkan karena ketiadaan norma demokrasi. Untuk itu, ia mengaskan perlunya norma berdemokrasi, atau perlunya Haluan Negara. Dengan Haluan Negara itu, maka para elite akan berjalan diatas norma demokrasi yang diharapkan bagi tercapainya keadilan sosial bagi semua.
''Tantangan bangsa ini adalah soal sumber daya manusia dan penguasaan ekonomi. Kedua hal itu lebih penting diprioritaskan daripada mengurusi masalah perbedaan.'' ungkapnya.
Dengan kondisi demokrasi yang penuh persaingan bebas seperti saat ini, dikhawatirkan setiap orang dapat bertindak menurut kepentingannya semata, sebab makna kebebasan membuat siapapun bisa menjadi apapun. Karena itu perlu kembali melihat akar sejarah pembentukan bangsa Indonesia.
Dalam pidatonya, Zulkifli mengutip peristiwa tahun 1960 dimana Presiden Sukarno memberikan sambutan pidato di depan Sidang Umum PBB di Amerika Serikat.
"Dalam sambutannya, Sukarno mengatakan Indonesia tidak akan ikut ideologi kapitalis Barat, tidak pula ikut ideologi komunis Timur, namun Indonesia mempunyai ideologi sendiri yakni Pancasila," tuturnya.
Karena itu, Pancasila menjadi norma tertinggi dalam berbangsa bahwa kebebasan berdemokrasi bagi setiap orang mesti kembali kepada filosofi bangsa tersebut, yakni Pancasila.
Meski demikian, perbedaan yang ada di Indonesia justru menjadi kekuatan bangsa. Perbedaan itu diakui sebagai kekayaan yang perlu dijaga. Paling penting, menurut Zulkifli Hasan, adalah kita mengubah diri sendiri dengan cara kerja keras. ''Diharapkan semua bersatu, cari persamaan, jangan cari perbedaan,'' katanya melalui rilis yang diterima pedomanbengkulu.com. [RPHS]