BENGKULU, PB – Pemerintah Kota Bengkulu melalui dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Satpol PP merobohkan 10 unit warung remang-remang di kawasan Pasir Putih Pantai Panjang. Penertiban yang dilaksanakan di awal bulan Ramadan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya.
Sejumlah elemen terkait ikut terlibat dalam penertiban Selasa (7/6/2016). Tim penertiban ini terdiri dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), FKUB, Polsek Ratu Agung, Koramil Kota Bengkulu, Kesbangpol kota, serta para Camat dan Lurah.
Dikatakan Kepala Disparekraf Kota Bengkulu Tony Elfian, warem yang dirobohkan sebelumnya sudah diperingati dalam razia beberapa waktu lalu. Bahkan peringatan itu sudah sampai tiga kali. “Kita sudah lakukan upaya persuasif, sebelum puasa sudah kita peringati untuk berjualan sesuai izin di zona hijau wisata dan tidak berjualan minuman keras tetapi masih melanggar juga,” ujarnya.
Penertiban yang berlangsung nyaris tanpa perlawanan berarti dari pemilik warem. Meskipun ada protes keras dari beberapa orang tetapi tidak mampu menghambat penertiban tersebut. Dugaan pelanggaran semakin kuat tatkala ditemukan sejumlah tuak yang siap konsumsi dalam ember besar disejumlah warung.
Selain warem yang dirobohkan, sekira 20-an pondokan di pinggir pantai juga dihancurkan. Pondokan liar ini disinyalir menjadi tempat mesum di malam hari. Penertiban ini baru selesai ketika pukul 12.30 WIB. “Kita masih akan terus pantau bersama tim, jika masih ada yang melanggar kita tindak lagi,” demikian Tony.
Dari pantauan tim Humas, ada beberapa pemilik warung yang masih dalam tahap peringatan untuk menertibkan tempat berjualan termasuk larangan berjualan minuman keras. Para pemilik warung ini diberikan peringatan selama tiga hari mendatang untuk kembali berdagang sesuai izin yang berlaku. [rilis/hms]
