BENGKULU SELATAN, PB - Seperti biasanya pada bulan Ramadhan setiap tahunnya, penganut Tarekat Naqsabandiyah menggelar kegiatan pengajian dan dzikir khusus yang biasa disebut dengan Suluk. Di Bengkulu Selayan kegiatan dilaksanakan di Desa Tanjung Besar, Kecamatan Manna. Untuk Ramadhan 1437 H tahun ini kegiatan telah dimulai Rabu malam (8/6/16) bertepatan dengan malam keempat puasa Ramadhan.
Simak juga: 2 Peserta Suluk Dikembalikan dan Kuota Suluk Penuh, Terjauh Dari Jateng
Pelaksanaan Suluk tahun ini diikuti oleh 13 jemaah yang terdiri dari 5 jemaah perempuan dan 8 laki-laki. Yakni Umirsyah (39) pekerjaan tani warga Tanjung Bulan Kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat. Hasul Aini (47) Ibu Rumah Tangga (IRT) Desa Padang Leban Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur, Asmanudin (70) pekerjaan tani warga Tanjung Aur II Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur.
Selanjutnya, Japarsidik (24) swasta warga Desa Napal Putih Kecamatan Bengkulu Utara, Haryono (51) pekerjaan tani warga Nantiagung Kabupaten Kepahiang, Zamal Arifin (47) pekrjaan tani warga Nanti Agung, Kabupaten Kepahiang, Mat Uju (51) pekerjaan swasta desa Padang Genting, Kabupaten Seluma, Daliman (66) pensiunan PNS warga Kabupaten Kepahiang.
"Muyanti (57) pekerjaan swasta warga Kabupaten Kepahiang, Sugianto (34) pekerjaan swasta warga Perum Ambar Graha Permai. Yurnaini (48) IRT warga Pasar Kabupaten Seluma. Sri Hiana (50) IRT warga, Kabupaten Bandar Lampung,’’ujar M. Zaman selaku ketua Panitia.
Dijelaskan M. Zaman, kegiatan yang dilakukan oleh jemaah suluk atau dikenal penganut Tarekat Naqsabandiyah dilaksanakan selama 10 hari dan kegiatan ini dimulai Maghrib sampai Subuh. Masing-masing peserta diwajibkan membayar iuran sebesar Rp 600 ribu per perserta. Uang tersebut dikumpulkan pada panitia untuk berbagai kebutuhan selama menjalankan Suluk seperti makan minum dan lainnya.
"Dibanding tahun lalu, tahun ini pesertanya lebih sedikit,,’’ terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati BS, Gusnan Mulyadi menyempaykan diri bersilaturahmi ke tempat pelaksanaan Suluk. Wabup mengimbau kepada Jamaah Tarekat Naqsabandiyah supaya menjaga kesehatan. "Kepada masyarakat di sekitar sini diharapkan agar tidak mengganggu aktivitas ibadah Suluk ini," harapnya.
Untuk memastikan bahwa jemaah Suluk dalam keadaan sehat dan menghindari terjadinya gangguan kesehatan, pihak Puskesmas melakukan pemeriksaan terhadap jamaah.
"Dari hasil pemeriksaan, secara umum jemaah Tarekat Naqsabandiyah dalam keadaan sehat. Hanya saja ada beberapa yang tekanan darah tidak normal, juga ada yang mengalami sakit sendi. Tapi sudah kita berikan obat. Bagi jamaah suluk, kita sudah siapkan obat secara gratis," ujar dr. Meliya Nita Sari sesaat setelah melakukan pemeriksaan. (Apdian Utama)