[caption id="attachment_28005" align="alignleft" width="300"] Di daerah pedlaman, warga bahkan harus memanjat pohon untuk mendapatkan sinyal seluler.[/caption]
BENGKULU TENGAH, PB - Sebagai kabupaten penyangga, Bengkulu Tengah diharapkan menjadi penyalur informasi baik bagi provinsi maupun darah sekitarnya. Jaringan telepon salah satu akses informasi cepat teknologi saat ini menjadi ukuran komunikasi semua arah. Namun sayang, keberadaan jaringan telepon di kabupaten Benteng masih amat minim sehingga akses informasi menjadi terhambat.
"Iya memang sulit akses informasinya. Di sini cuma satu arah, yakni televisi. Warga kebanyakan menyerap informasi dari televisi di samping koran, itu pun harus berlangganan. Jadi kami cari informasi ya cuma melalui TV," kata Man (33) salah seorang warga Benteng kepada Pedoman Bengkulu, Rabu (15/6) di desa Karang Tinggi.
Selain televisi, akses informasi internet via hp acap digunakan warga meski sinyal provider GPS terkadang tidak stabil diterima warga. Akses informasi lain yang masih dimanfaatkan warga yakni radio. Akses komunikasi satu arah masih menjadi dominan di Benteng. Warga masih menjadi penonton atau pendengar.
"Bupati harus menyiapkan ruang informasi bagi publik menggandeng pihak ketiga agar teknologi informasi ikut berkembang di Benteng. Warganya pun bisa cepat melek informasi dan memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup," tambah Man.
Sementara itu, petugas provider Telkomsel selaku penyedia saluran telekomunikasi terbesar di Indonesia menjelaskan bahwa Benteng masih terkendala wilayah yang terjal dan sulit dilalui. Butuh biaya banyak untuk menembus akses tersebut. Karenanya wilayah Benteng hanya bisa dilalui sebagian saja.
"Memang di Benteng hanya yang dekat dengan kota saja yang dilalui kabel kami (telkomsel-red) selebihnya belum, karena terkendala wilayah sulit terjangkau," jelas petugas. (Dedy Irawan)