Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Berita Ramadhan: Indahnya Berbuka Puasa Bersama Mertua

Informasi: Kirimkan tulisan kegiatan Ramadhan anda dilengkapi foto kegiatan dan KTP. Kirim ke email: pedomanbengkulu@gmail.com. Semoga berkah Ramadhan Rp 200.000 bisa anda menangkan. Program Berita Ramadhan Berhadiah ini dipersembahkan oleh Anggota DPD RI, Riri Damayanti John Latief, S.Psi. Marhaban ya Ramadhan. Mari tingkatkan amal ibadah di bulan suci ini. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1437 Hijriah


Nugroho dan Ibu Mertua“Ujian terhadap manusia tidak hanya berupa musibah, adakalanya situasi bahagia pun bisa menjadi ujian bagi setiap manusia”

Nugroho Tri Putra

Kisah ini saya dapati dari curahan hati sahabat saya, seorang sahabat yang tanpa sengaja bertemu pada minggu lalu di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bengkulu. Saat itu, dari kejauhan saya melihat wajahnya sangat ceria. “Assalamu’alaikum... Bung Putra,” sapa ku kepadanya. “Wa’alaikumsalam Bung Nugroho... Lama kita tak jumpa,” ujar Putra menjawab salam ku.

Dari pertemuan itu, berlanjut pada perbincangan-perbincangan yang ringan, “Saya dapat kabar beberapa waktu lalu Bung telah menikah dengan perempuan pilihan Bung.. Semoga Sakinah ya Bung...,” . “Benar Bung, terimakasih atas doanya”.

Sahabat saya tersebut menceritakan bahwa Ramadan tahun ini memberi cerita baru bagi dirinya, maklum pernikahannya baru berumur satu bulan. Dari pernikahan itu, tidak hanya rasa sakinah yang ia rasakan, lebih dari itu, ada kebahagiaan yang tak terhingga di hatinya.

“Ramadan ini saya bisa merasakan nikmatnya berbuka puasa bersama mertua. Meskipun jarak kami jauh dan terpisah antar dua provinsi, pada bulan ini Allah tak sedikitpun menyurutkan semangat langkah kaki ini untuk bertemu mertua di sela-sela padatnya rutinitas pekerjaan saya,” ceritanya.

Berjarak lebih dari 500 Kilometer dan berbeda provinsi adalah perjuangan yang tidak hanya memakan waktu tetapi juga kesabaran. Bukan saja pertemuan lahiriah yang dia inginkan melainkan keberkahan menemui mertua yang telah menjadi bagian dari keluarga besarnya.

“Allahu Akbar..., Allah masih menyempatkan saya bertemu dengan kedua mertua untuk berbuka dan sahur bersama di rumahnya, di salah satu kabupaten di Sumatera Barat. Hari itu adalah berkah yang tak terkira bagi saya. Di ruang keluarga yang sederhana, kami berbuka dan sahur dengan menu seadanya. Secangkir teh hangat, kurma dan sop buatan Ibu mertua menjadi pelepas dahaga saat berbuka, begitu juga saat sahur,” ungkapnya.

Dari pertemuan itu, lanjutnya, dirinya sangat bersyukur, setibanya di sana dirinya merasa sangat disambut seperti di rumah sendiri. Senyum ketulusan dan suasana yang hangat terasa begitu menyelimuti dirinya. Kedua mertua yang ramah terhadap menantu juga merupakan karunia Allah bagi dirinya.

“Subhanallah... betapa bahagianya engkau Bung Putra.. Andai saja hal ini saya alami.. Betapa hamba menjadi orang yang beruntung bisa seperti mu memiliki mertua yang diidam-idamkan,” puji saya kepadanya.

“Tetapi dari tadi engkau tidak menceritakan istri yang engkau cintai itu Bung?” tanya ku sedikit heran.

“Wahai saudara ku, dibalik rasa bahagia saya tadi, ternyata Allah SWT juga sedang menguji kesabaran saya. Sewaktu subuh hari saya tiba di sana, saya tidak bertemu istri yang saya cintai, karena pada malam sebelumnya ia lembur kerja sehingga memaksa ia tidak dapat pulang ke rumah. Istri saya juga bekerja di luar kabupaten berjarak 120 Kilometer dari rumah mertua. Saya baru bertemu dengannya keesokan harinya, dan itu pun hanya dua hari. Bukankah ini ujian di dalam suatu kebahagiaan Bung...? Kami telah dihalalkan dalam agama, tapi kami dipisahkan karena kondisi,” paparnya dengan mata berkaca-kaca.

Subhanallah.... mendengar cerita itu, betapa terenyuh hati ini, sepintas saya teringat pepatah bijak yang mengatakan Jangan engkau lihat kebahagiaan seseorang dari luarnya, karena kita tidak pernah tahu apa yang diambil darinya.

Dari cerita sahabat itu, saya menyimpulkan betapa kita sebagai umatNya harus senantiasa banyak bersyukur terhadap Allah SWT, semua yang terjadi dan kita alami adalah sudah kehendak dari Sang Kuasa. Sebagai makhluk yang lemah kita harus senantiasa istiqomah atas semua kehendakNya. Karena Allah SWT Maha atas segalanya.

Sebagaimana dalam Q.S Al Baqarah 216. “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui”.

Hingga saya tulis kisah ini, saya pun masih terngiang kalimat yang diucapkan sahabat saya saat itu, suatu kalimat yang diakhir perbincangan membuat saya meneteskan air mata. “Meskipun sampai saat ini saya masih berpisah dengan istri. Tapi satu hal yang Insya Allah tidak akan luntur dari dalam hati saya. Kadar cinta saya kepada mertua tak akan berubah dan berbeda, sama halnya seperti saya mencintai kedua orangtua saya termasuk istri yang saya cintai,” ucapnya dengan tegar.

Penulis: menyelesaikan Studi S2 di Sumatera Barat. Dan saat ini bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara di Kota Bengkulu. Tinggal di Jln. Titiran No 84 Kelurahan Cempaka Permai, Kota Bengkulu.