Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Berita Ramadhan: Kurma, Mekah dan Curup

Informasi: Kirimkan tulisan kegiatan Ramadhan anda dilengkapi foto kegiatan dan KTP. Kirim ke email: pedomanbengkulu@gmail.com. Semoga berkah Ramadhan Rp 200.000 bisa anda menangkan. Program Berita Ramadhan Berhadiah ini dipersembahkan oleh Anggota DPD RI, Riri Damayanti John Latief, S.Psi. Marhaban ya Ramadhan. Mari tingkatkan amal ibadah di bulan suci ini. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1437 Hijriah



images (1)Mupet*


Jarak safar (perjalanan) bagi seseorang yang berpuasa untuk berbuka adalah 48 mil atau berkisar 77,2 kilometer. Sedangkan perjalanan saya dari Kota Bengkulu menuju Kota Curup, Rejang Lebong sudah mencapai 79 kilometer, artinya sudah bisa disebut musafir.

Berjalan kaki dimasa lalu dari Jeddah ke Mekkah di gurun pasir tentu saja berbeda kondisinya bila dibandingkan dengan perjalanku menggunakan sepeda motor matic Yamaha, tinggal duduk dan menarik gas sudah tiba di Kota Curup. Waktu tibanya pun berbeda, di masa lalu bisa memakan 3 hari, tapi saya hanya menempuh waktu + 3 jam.

Mekah dan Curup memang berbeda, tapi waktu berpuasa kurang lebih sama 18 jam. Hari ini, Senin (20/6/2016) waktu imsak di mulai pukul 04.00 WIT namun berbuka lebih cepat 17.06 WIT. Sedangkan imsak di Curup (Bengkulu) pukul 4.43 WIB dan berbuka pukul 18.13 WIB.

Menjadi musafir di Mekah atau juga di Curup selama bulan Ramadhan juga tak jauh berbeda. Di masjid-masjid hidangan berbuka tersedia. Di Mekah berbuka bersama di masjid menjadi tradisi karena tempat ibadahnya cukup luas. Sedang masjid di Curup tidak lah begitu besar, masyarakat kebanyakan berbuka di rumah masing-masing.

Tetapi tradisi memberi makan orang berbuka baik di Mekah atau juga Curup (Bengkulu) sama-sama menariknya. Setiap muslim yang berada dalam perjalan bisa mampir ke masjid untuk menikmati hidangan berbuka, tidak terkecuali hidangan buah asal tanah Persia, kurma.

Di dalam tas ransel, juga sudah tersedia sekotak buah kurma. Buah ini memang lezat dan manis, pantas saja nabi mensunnahkan makan yang manis sebelum berbuka, sebab ia bisa menghasikan energi, terlebih lagi buah kurma yang bisa dikonsumsi bahkan oleh mereka yang mengindap penyakit diabetes. Satu kotak kurma lah yang menemaniku dalam perjalan menuju Curup.

Saat berangkat meninggalkan rumah pukul 04.00 WIB. Meewati jalan menanjak di pengunungan di Taba Penanjung, embun telah lebih dulu datang menyapa, iklim seketika dingin. Tentu berbeda saat melewati Mekah yang diselimuti udara kering dan panas di padang pasir, menuju Curup pemandangan tampak eksotik sepanjang jalan.

"Rasa lelah dan dahaga kita sirna," kata Tamsil, sahabat saya di perjalanan.

Belum juga tiba di rumah beduk berbuka puasa telah berbunyi. Kami parkir di tebung gunung, di pondok-pondok perisitirahatan milik warga, pondok yang berdiri ditepi jurang itu memiliki pandangan alam nan indah. Seperti memandang hutan tropis di Amazon, hutan di tempat ini tak kalah indahnya.

Di pondok peristirahatan ini banyak warga yang berkumpul. Satu keluarga yang menggunakan mobil open cup cerry terpaksa memarkir mobilnya karena kehabisan bahan bakar. Mereka tak sempat membawa perbekalan, dan bahan bakar yang ditunggu pun belum tiba. Beruntungnya kami membawa sekotak kurma, buah yang akhirnya berguna ditengah jalan.

Kami berbuka bersama dengan air putih dan kurma tiga biji per orang. Tapi perasaan kekeluargaan lebih besar artinya dari pada sebuah makanan. Tamsil pun berkata, bahkan bersedakah dengan sebiji kurma bisa menjauhkan kita dari siksa Allah. “Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (shadaqah) sebutir kurma (Muttafaq ‘Alaih)," ungkapnya dengan mengutip sabda nabi.

Ternyata buah kurma yang berasal dari Mekah ini bisa membawa berkah di tanah Curup. Dengan doa sukur kami pun berbukaاَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ, artinya Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.*

ktp*Penulis adalah mahasiswa Universitas Dehasen Bengkulu (Unived). Dan sedang menikmati liburan menuju kampung halaman seorang teman di Kota Curup. Semoga perjalan ini bermanfaat dan terimaksih kepada Riri Damayanti atas program Berita Ramadhan. Saat ini saya kost di Kota Bengkulu, namun berasal dari Tanjung Beringin, Kabupaten Kaur.