Informasi: Kirimkan tulisan kegiatan Ramadhan anda dilengkapi foto kegiatan dan KTP. Kirim ke email: pedomanbengkulu@gmail.com. Semoga berkah Ramadhan Rp 200.000 bisa anda menangkan. Program Berita Ramadhan Berhadiah ini dipersembahan oleh Anggota DPD RI, Riri Damayanti John Latief, S.Psi. Marhaban ya Ramadhan. Mari tingkatkan amal ibadah di bulan suci ini. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1437 Hijriah
Rahma Aprianti*
BENGKULU SELATAN, PB - Anak-anak yang belum baligh sebenarnya belum diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Namun pada dasarnya, kebiasaan dan kesadaran menjalankan ibadah puasa harus ditanamkan sedini mungkin sejak masih anak-anak. Menidik anak untuk puasa bukan hanya menjadi tanggung jawab orang tua di rumah, namun juga dibebankan pada guru di sekolah.
Bagi saya selaku guru yang mengajar di TK Negeri Satu Atap Padang Kurawan Kecamatan Pino Raya Bengkulu Selatan, sudah menjadi tradisi tahunan setiap Ramadhan untuk mendidik dan mengingatkan anak TK yang beragama Islam dalam melaksanakan puasa.
Yang pertama saya ajarkan, saya selalu mengingatkan anak-anak TK untuk bangun makan sahur. Saya titipkan pesan pada anak murid saya, agar menyampaikan pada orang tuanya masing-masing supaya rutin dibangunkan setiap makan sahur.
Pada saat masuk kelas, saya juga tanya sama-anak, siapa yang bangun sahur?. Jawabannya beravariasi, ada yang ikut sahur, ada yang tidak, malah ada yang marah-marah sama orang tuanya karena tidak dibangunkan pada saat sahur. Padahal orang tuanya sudah berusaha membangunkan anaknya, tapi saking lelapnya tidur, akhirnya tidak bangun-bangun juga.
Di depan 24 orang anak didik saya ajarkan kepada mereka supaya berpuasa sampai jam berapa mampu. Ada yang mengaku tahan hanya sampai jam 07.00 lantas berbuka, namun hampir separohnya mengaku berbuka puasa setelah pulang dari sekolah.
Tapi jangan salah lho.. ternyata ada juga anak-anak TK yang tahan berpuasa seharian. Na.. kalau anak-anak TK saja tahan puasa seharian kenapa yang sudah dewasa, berbadan tegap dan kekar tak tahan puasa? Hayo..?
Dua di antara murid TK kami sudah full empat hari melaksanakan puasa, namun setelah itu keok duluan. Alasannya, tidak tahan lapar dan tergoda melihat kawan-kawan spermainannya yang tidak berpuasa. Misalnya Alex dan Fahmi.
Na... kalau saya tanya sama anak-anak TK, siapa yang senang berbuka? hee.. semuanya menjawab serentak. "Saya suka berbuka puasa buk gur", begitu kata murid saya. Mereka bilang sangat senang menanti waktu berbuka puasa bersama kedua orang tuanya, meski hanya berbuka dengan air putih dan alakadarnya.
Tapi itu bagi orang tua yang puasa saja? bagi orang tua yang tidak puasa, bagaimana anak-anaknya mau berbuka bersama keluarga di rumah? Ayo jawab.
*Guru TK Negeri Satu Atap Padang Kurawan