BENGKULU, PB - Konflik antar pedagang Pasar Panorama yang di luar dan di dalam pasar tak terhindarkan. Setelah sebelumnya pedagang di dalam pasar melakukan aksi protes, kali ini protes yang sama di gelar oleh para pedagang di luar pasar ke Kantor Walikota, Rabu (1/6/2016).Baca juga : Pedagang Panorama Desak Tertibkan PKL
Darmawati Siregar (45), salah satu pedagang yang protes mengatakan, sejak protes pedagang di dalam pasar, Selasa (31/5/2016), jualannya ditertibkan oleh Satpol PP sejak pukul 05.00 WIB. Padahal, kata dia, Pemerintah Kota sebelumnya memberikan jaminan mereka tetap bisa berjualan hingga pukul 07.30 WIB.
"Harusnya pemerintah menjalankan kesepakatan yang dibuat hari Senin kemarin yang memberikan waktu kepada kami untuk berdagang di pinggir batas pukul 7.30 pagi, tapi kok jam 6 pagi ini kami sudah diusir-usir oleh Satpol PP dan Polisi," katanya.
Dengan kedatangannya ke Kantor Walikota itu, ia bersama para pedagang kaki lima (PKL) lainnya berharap agar Pemerintah Kota tetap konsisten melaksanakan kesepakatan dapat berjualan di pinggir jalan, termasuk pada saat bulan puasa kelak. Mereka mengaku rugi bila berjualan di dalam pasar.
"Kalau kami berjualan didalam pasar justru kami rugi karena sepi pembeli. Terlebih lagi harga auning cukup memberatkan kami. Kami ini hanya pedagang kecil jadi tolonglah pemerintah itu memikirkan nasib pedagang ini," sampainya.
Sekretaris Daerah (Sesda) Kota Bengkulu, Marjon, menyambut baik aksi para PKL Pasar Panorama ini. Ia mengatakan, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan UPTD Pasar Panorama untuk membahas tuntutan para PKL tersebut.
"Ya, kami akan segera memanggil kepala Disperindag dan Kepala Pasar terlebih dahulu agar kami dapat langsung berkoorinasi terkait tuntutan yang dilakukan oleh PKL hari ini. Nanti bagaimana tindaklanjutnya akan kita beberkan setelah koordinasi," demikian Marjon. [Nurul Saadi]
