JAKARTA, PB - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membenarkan, bahwa dirinya pada Rabu (15/6) lalu telah menyerahkan dan menyampaikan surat permohonan persetujuan calon Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) kepada pimpinan DPR-RI.
“Saya mengajukan calon tunggal, yaitu Komjen Polisi Tito Karnavian,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/6/2016).
Sebelum mengajukan nama calon Kapolri pengganti Jenderal Badrodin Haiti yang akan memasuki masa pensiun pada 24 Juli mendatang itu, Jokowi mengaku, dirinya telah mendapatkan masukan baik dari Polri, Kompolnas (Komisi Kepolisian Nasional) dan juga masukan-masukan dari masyarakat.
“Proses pergantian Kapolri ini kita merujuk pada Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia,” kata dia.
Mantan Gubernur DKI ini pun berharap agar Komjen Tito nantinya dapat meningkatkan profesionalisme Polri sebagai pengayom masyarakat. Selain itu, Tito juga diharapkan mampu memperbaiki kualitas penegakan hukum, terutama terhadap kejahatan narkoba, terorisme dan korupsi.
“Saya meyakini beliau mempunyai kemampuan, cerdas, mempunyai kompetensi yang baik, dan kita berharap DPR segera bisa memproses ini,” tutur Jokowi.
Sebagaimana sebelumnya info mengenai penunjukan Kepala Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri pertama kali disampaikan oleh Ketua DPR-RI Ade Komarudin.
Menurut Ade, dirinya menerima surat yang disampaikan oleh Mensesneg Pratikno, Rabu (15/6) pagi. “Saya buka isinya adalah Presiden RI mengajukan pengganti Bapak Badrodin Haiti yang segera akan pensiun. Dalam surat itu, Bapak Presiden mengajukan Bapak Tito Karnavian yang sekarang menjabat Kepala BNPT dan mantan Kepala Polda Metro,” kata Ade.
Ade menjelaskan, bahwa Tito Karnavian menjadi satu-satunya calon Kapolri, dan DPR akan segera memproses hal ini. “Insya Allah, besok (Kamis, 16/6) kita akan melakukan rapat pimpinan dan menyampaikan pencalonan Komisaris Jenderal Tito,” ujarnya. [GP]