REJANG LEBONG, PB - Pelaku money changer belakangan sudah mulai bermunculan di jalan-jalan utama perkotaan Curup. Warga penjual jasa penukaran uang nilai kecil ini mulai menjajakan jasanya di tepi jalan sejak pukul 08.00 WIB hingga waktu jelang berbuka puasa.Lihat juga: Pemkab Rapat Soal Kasus Raskin dan Berburu Dalang Penggelapan Raskin, Pemeriksaan Saksi Diperluas
Dari jumlah uang yang ditukar, warga tersebut mengambil keuntungan sebesar 10 persen dari penukaran uang. "Jadi, jika ada yang akan menukar Rp 100 ribu menjadi pecahan Rp 20 ribu dengan nilai Rp 100 ribu maka mereka harus memberikan uang tukar sebesar Rp 110 ribu, pak," ujar Edi (25) warga penjual jasa money changer.
Uang pecahan kecil yang dimiliki Edi, diakui didapat dari salah satu pemodal yang kerap dipanggil sebagai Bos Money Changer. "Uang itu oleh Bos saya ditukar dulu di Bank menjadi pecahan kecil mulai dari pecahan Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5 ribu dan Rp 2 ribu. Kami hanya petugas yang berada di tepi jalan untuk menawarkan jasa penukaran saja pak," ujar Edi.
Dari keuntungan sebesar 10 persen itu, sambung Edi, dirinya hanya mendapat upah 6 persen, sedangkan pemilik modal mendapat 6 persen. "Saat ini masih sangat sepi pak. Yang ramai itu kalau sudah H-7 hingga H-1. dalam sehari bisa mencapai Rp. 20 hingga 25 juta uang yang ditukar oleh warga," ujar Edi. (Ifan)
