[caption id="attachment_28015" align="alignleft" width="300"] Karyawan PT Ratu agung yang memasukan material dengan cara di curah dari atas jalan ketinggian 8 meter ke dasar jembatan[/caption]
REJANG LEBONG, PB - Proyek Pembangunan jembatan air merah di ruas jalan lintas Kabupaten Kepahiang-Curup, tepatnya di kelurahan Air Putih Baru, Kecamatan Curup Selatan yang saat ini tengah berjalan dinilai tak mengindahkan keselamatan Kerja para pekerja bangunan.
Lihat juga: Proyek Ini Berjalan Tanpa Identitas
Pasalnya, selain para pekerja tidak menggunakan alat keselamatan kerja, sistem kerja pemasokan material ke titik bangunan juga terkesan asal - asalan tanpa mengindahkan keselamatan kerja pekerja yang lain.
"Lihat saja pak, tukang bangunan yang mengunjal material batu kali saat memasukan batu ke titik pembuatan pasangan batu yang berada di bawah jembatan hanya dituangkan secara langsung dari atas jembatan dengan ketinggian hampir 8 meter. Kalau ada orang dibawahnya pasti sudah tertimpa batu kali tersebut," ujar Hadi (45), Warga setempat.
Pantauan Pedomanbengkulu.com, di lokasi proyek yang menelan dana APBN 2016 sebesar Rp 8 Milyar melalui Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Bengkulu yang dikerjakan PT Ratu Agung Pitoelas ini telah berjalan hampir 3 bulan terakhir dengan kondisi fisik mencapai 50 persen.
"Memang sejak mulai kerja, pekerjanya hanya sedikit pak dan sama sekali tidak ada satupun yang menggunakan alat pengaman selama bekerja," ujar Hadi.
Ditambahkan Hadi, warga sekitar juga mengeluh soal penempatan material bangunan jenis batu kali dan pasir yang ada dipinggir jalan telah memakan badan jalan. "Jadi kendaraan yang lewat juga harus hati - hati, jika tidak akan menabrak material yang telah memakan badan jalan itu," ujar Hadi. (Ifan)