JAKARTA, PB - Para guru diharapkan lebih mudah mengimplementasikan hasil revisi kurikulum 2013 (K13) yang telah rampung dilakukan 2016 ini. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud Tjipto Sumadi.
Dia menilai, hasil revisi ini membuat kerja guru menjadi lebih mudah. Terutama dalam penilaian terhadap siswanya. Misalnya, bila sebelumnya guru matematika harus menilai sikap spiritual dan sikap sosial semua siswa, sekarang tidak.
"Tugas itu dilakukan guru Agama dan Budi Pekerti serta guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) secara langsung. Namun guru matematika tetap berkewajiban menumbuhkembangkan karakter anak, agar anak-anak tidak tercerabut dari akar budaya bangsa kita," ujarnya.
Namun, ia tetap menegaskan, tugas menumbuhkan karakter positif siswa menjadi tanggung jawab bersama. "Guru matematika jika melihat ketidakjujuran anak, tidak bisa mengatakan itu tugas guru agama dan guru PPKn saja. Itu tetap memnjadi tanggung jawab semua," tambahnya.
Terkait dengan implementasi K13, Tjipto mengatakan Kemendikbud akan melakukan pelatihan instruktur secara berjenjang. Pelatihan instruktur dimulai dari pelatihan narasumber nasional, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan instruktur provinsi dan selanjutnya instruktur daerah.
"Guru setelah dilatih, nanti mulai bulan Agustus atau September paling lambat akan didampingi tim pendamping," ujarnya.
Untuk tim pendamping ini, tidak didatangkan dari pusat. Namun, sumber daya manusia yang ada di masing-masing daerah akan dimanfaatkan. Tjipto mengatakan tim pendamping kurikulum ini nantinya terdiri atas pengawas dan tim yang sudah terbentuk selama ini dari tiap daerah sebagai tokoh sentral.
"Jadi daerah tidak tergantung dari pusat namun daerah terus berkembang sesuai batas kemampuan masing-masing dan sesuai nilai-nilai yang berkembang di daerah tersebut," kata dia.
Dosen UNJ ini menambahkan, tahapan implementasi Kurikulum 2013 sesuai kesepakatan Kemendikbud dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dilaksanakan secara bertahap. "Sebelumnya sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum 2013 sebanyak 6%, lalu sekarang tambah 19% menjadi 25%. Nanti kita naikkan lagi 35% menjadi 60%. Sehingga pada tahun 2018/2019 implementasinya ditargetkan sudah 100%," pungkasnya. [GP]