BENGKULU, PB - Menyambut hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah, berbagai langkah pengamanan telah dilakukan un untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama TNI, Polda Bengkulu dan instansi terkait menggelar Rakor (Rapat Koordinasi) OPS 'Ramadniya' 2016.
Baca juga: Polres Gelar Operasi Patuh Nala 2016
Rakor yang digelar di di Aula Polda Bengkulu itu dihadiri langsung Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Dalam paparannya, ia mendukung pembangunan posko pengamanan lebaran didirikan ditiap kabupaten/kota. Dalam posko perlu didukung fasilitas penunjang agar dapat membantu pelayanan bagi warga yang mudik.
"Polres setempat nantinya bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota, biasanya dinas-dinas teknis terkait langsung bergabung terutama dinas kesehatan, dimana posko pengamanan lebaran langsung otomatis melekat unit layanan kesehatan, termasuk personil dari dinas perhubungan," katanya baru-baru ini.
Kalau pemerintah Provinsi Bengkulu, lanjutnya, sesuai dengan fungsinya meningkatkan fungsi kordinasi antara daerah. Pemprov Bengkulu akan menyediakan alat berat dan ketentuan jalur transportasi. "Termasuk siap siaganya IGD RS M Yunus sebagai rumah sakit rujukan yang ada di seluruh kabupaten/kota ini," ungkap Rohidin.
Sejauh ini Pemprov Bengkulu telah melayangkan surat melalui Dinas Kesahatan Provinsi Bengkulu kepada seluruh daerah agar UGD Rumah Sakit Kabupaten/Kota juga disiap siagakan, baik dokter medisnya dan juga sarana dan prasarana pendukung, serta obat-obatan.
"Termasuk puskesmas yang berada di jalur arus mudik dan arus balik itu juga disiagakan 1 x 24 jam. Karena rumah sakit kabupaten kota dan puskesmas berada di wilayah kewenangan bupati/walikota, namun dinas kesehatan provinsi sudah melakukan koordinasi dalam bentuk rakor teknis bersama sebelum bulan Ramadhan," terang Wakil Gubernur Bengkulu.
Dikesempatan yang sama, Kapolda Bengkulu Brigen Pol M Ghufron mengatakan, tahun ini satgas lebaran berganti nama menjadi 'Ramadniya', sebelumnya disebut operasi ketupat. Kegiatan ini berlangsung selama 16 hari, 7 hari sebelum lebaran, 2 hari lebaran, ditambah 7 hari setelah lebaran. Jadi total 16 hari pengamanan.
"Kalau semua yang disampaikan tadi dijalankan, insyaAllah semua akan tertangani baik di Bengkulu ini," ungkapnya.
Untuk titik pengamanan diprioritaskan sarana publik dan pusat kegiatan masyarakat baik tempat ibadah, pusat ekonomi, pusat perbelanjaan dan pasar, wisata pantai, wisata budaya, wisata religi dan pusat wisata lainnya. "Sepanjang jalan, nanti masing-masing titiknya sudah di tentukan oleh kepolisian di daerah. Jadi 4 target, 4 sasaran tadi itulah yang akan dilakukan pengamanan secara menyeluruh," demikian Gufron. [Zefpron]