BENGKULU, PB - Aktivitas pertambangan PT. Cipta Buana Seraya (CBS) yang berlokasi di Kabupaten Bengkulu Tengah ditutup sementara. Penutupan sementara ini menyusul kerusuhan yang menyebabkan delapan masyarkat tertembak dan satu polisi terkena sabetan golok, Sabtu (11/06) lalu.
Baca juga: Aksi Tolak Tambang Batubara Bawah Tanah Berujung Bentrok
Kepala Bidang Pertambangan Umum Dinas Pertambangan dan Sumber Daya Mineral, Antony DS mengatakan sudah mengeluarkan surat penghentian sementara aktivitas pertambangan batubara bawah tanah tersebut.
"Menindaklanjuti arahan Gubernur, hari ini juga kita dari dinas ESDM melalui kepala dinas selaku Kepala Insfektur Tambang Provinsi Bengkulu sudah mengeluarkan surat penghentian sementara kegiatan pertambangan PT. CBS," katanya saat ditemui Pedoman Bengkulu, Senin (13/06), di kantor ESDM Provinsi Bengkulu.
Untuk itu, selama penghentian pertambangan, pihak ESDM meminta kepada PT. CBS untuk terjun melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait hasil evaluasi pertambangan.
"Jadi kita minta kepada pihak perusahaan untuk sosialisasi dengan masyarakat agar seluruh masyarkat yang bermukim di dekat lokasi tambang memperoleh informasi yang cukup," ungkapnya.
Untuk itu, setelah kondisi dan keadaan masyarakat sudah aman dan kondusif, maka aktivitas pertambangan bisa dijalankan kembali. "Kalau kondisinya sudah kondusif, aktivitas tambang bisa lanjut," ujarnya.
Seperti yang diketahui, Izin Usaha Pertambangan PT. CBS berada di dua kecamatan dnegan luas wilayah 2.600 Hektar. Hingga saat ini PT. CBS baru melakukan eksplorasi pada area seluas 14 Hektar. Masyarakat yang ada di dua kecamatan, Kecamatan Merigi Sakti dan Kecamatan Merigi Kelindang menuding perusahaan tersebut sebagai sumber kerusakan lingkungan dan ancaman bagi masa depan warga. [MS]