BENGKULU, PB - Badan Ketahanan Pangan (BKP) Propinsi Bengkulu selama tiga hari kedepan, terhitung Rabu (22-24/6/2016) mengadakan operasi pasar beras murah yang diperuntukkan untuk masyarakat ekonomi kelas menengah kebawah di Bengkulu, yang bertempat di depan jalan kantor BKP Propinsi Bengkulu.
Kepala BKP Propinsi Bengkulu Muslih Z mengatakan, pelaksanaan operasi pasar beras murah ini untuk menekan gejolak harga pasar, dimana harga beras ketika mendekati Lebaran Idul Fitri semakin tinggi.
"Harapan operasi pasar beras murah dengan memotong jalur distribusi ini dapat menstabilkan harga beras di pasaran. Apalagi beras yang kita jual ini bukan berasal dari Bulog. Tetapi beras petani yang telah di beli delapan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) atau prodak lokal masyarakat petani Bengkulu," ungkapnya Rabu, (22/6/2016).
Menurut Muslih, untuk mendukung operasi pasar beras murah ini pihaknya menyiapkan sebanyak 10 hingga 20 ton. Sedangkan harga jualnya sebesar Rp. 7.500 perkilogram atau dibawah harga pemerintah.
"Selama ini Bengkulu surplus gabah dan bukan beras. Untuk itu kita penuhi permintaan masyarakat dengan secara bertahap, karena jika keseluruhannya belum mampu dengan keberadaan Gapoktan yang masih kecil," ujarnya.
Selain itu dijelaskan Muslih, dalam operasi pasar beras murah ini pihaknya membatasi masyarakat yang akan membelinya, dimana bisa dibeli dalam jumlah maksimal sebanyak 5 kilogram.
"Kita juga membatasi masyarakat jika ingin membelinya, sebagai upaya untuk mengantisipasi pembelian dalam jumlah banyak. Kita siapkan peking 2 kilogram dan 5 kilogram," jelasnya.
Ditambahkan Muslih, ketika mendekati Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah mendatang, pihaknya akan kembali melaksanakan operasi pasar beras murah. Oleh karena itu pihaknya bersama Gapoktan sedang mengumpulkan Gabah Kering Giling (GKG) dari beberapa wilayah Kabupaten dalam Propinsi Bengkulu, untuk mendukung pelaksanaan operasi pasar beras murah.
"Kita bersama Gapoktan saat ini masih mengumpulkan Gabah dari beberapa wilayah Kabupaten yang sudah panen, untuk ditumbuh di heler milik Gapoktan, dan dijual dengan harga murah kepada masyarakat ekonomi lemah di Bengkulu ini," tandasnya. [MS]