JAKARTA, PB - Melambungnya harga bahan pokok sejak sepekan ini menyebabkan protes dari berbagai pihak, salah satunya pesan lembaga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang meminta agar pemerintah mengambil langkah strategis untuk menekan kenaikan harga pangan tersebut. (Baca juga: Pemerintah Didesak Turunkan Harga Pangan).
Melalui Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bila pemerintah sudah mengusahakan harga pangan turun namun sampai dengan hari ini, ternyata harganya masih agak bertahan. Sehingga tidak ada jalan lain, suplainya, pasokannya harus dinaikkan lagi melalui impor pangan.
“Karena apapun alasannya harusnya harga sudah mulai bergerak turun,” ujar Darmin kepada wartawan usai Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, Jakarta, baru-baru ini.
Dipasaran saat ini harga daging sapi bahkan melonjak sampai Rp120.000/kg. Padahal Presiden Joko Widodo mengarahkan agar harga di tingkat konsumen sebesar Rp80.000/kg. Untuk itu, pemerintah sudah mengeluarkan izin impor daging sapi puluhan ribu ton, termasuk 10.000 ton kepada Bulog, yang sampai 6 Juni realisasinya sudah mencapai 1.800 ton.
"Selain itu ada penugasan kepada Berdikari 5.000 ton, namun realisasinya masih belum mulai. Selain kerjasama dengan Pemerintah Daerah, yang tidak kalah penting dengan penugasan-penugasan kepada BUMN. Kami juga menerbitkan izin impor kepada pihak swasta, importir swasta daging sapi. Sejauh ini sejumlah 23.200 ton kira-kira,” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong.
Mendag meyakini dengan pemberian izin impor beribu-ribu ton daging sapi itu akan bisa dengan pesat meningkatkan pasokan daging sapi dalam minggu-minggu berikut.
Di samping itu, lanjut Mendag, pemerintah telah memutuskan untuk menugaskan 2 BUMN lagi yaitu PTPN dan RNI untuk mengimpor gula mentah sebesar 381 ribu ton untuk diolah menjadi gula konsumsi dengah harga Rp11.500-12.000 di titik lokasi yang harganya mengalami gejolak tinggi.
Pemerintah juga sudah menentukan harga acuan untuk bawang merah di tingkat petani setinggi Rp15.000/kg dan harga acuan di tingkat konsumen ditentukan sekitar Rp25.000/kg. “Pemerintah telah menerbitkan izin impor bawang merah sebesar 5.000 ton dan penugasan itu kepada Bulog. Bulog juga sudah menyerap kira-kira 1.000 ton bawang merah petani di beberapa sentra produksi,” ungkap Lembong.
Terkait komoditas beras medium yang paling banyak dikonsumsi masyarakat, menurut Mendag, HPP di tingkat petani masih Rp7.300/kg, sementara target di konsumen adalah Rp9.500/kg. “Jadi khusus di bulan Ramadan, kami memperbesar operasi pasar yang biasanya sekitar 150.000 ton per bulan, ditingkatkan menjadi 390.000 ton per bulan,” jelas Lembong.
Mendag mengatakan bila keputusan pemerintah tahun lalu untuk mengimpor 1,5 juta ton beras di kuartal IV/2015 dan kuartal I/2015, tentunya sangat membantu memperkuat stok beras di Bulog, sehingga sekarang memungkinkan untuk melakukan operasi pasar yang agak besar-besaran dalam rangka menurunkan harga beras di masyarakat. (RPHS)