BENGKULU, PB - Para pedagang Pasar Panorama dan seluruh pengurus Lembaga Kredit Mikro (LKM) Satu Miliar Satu Kelurahan (Samisake) mengadakan silaturahmi sekaligus berbuka bersama Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan di Balai Kota, Jum'at (17/6/2016).
Baca juga : Pemkot Mutasi Tujuh Pejabat, Kepala Pasar Panorama Dinonjobkan
Diawali dengan tausiah, silaturahmi ini dilanjutkan dengan shalat Magrib berjamaah dan makan malam bersama. Wali Kota Helmi Hasan, Wakil Ketua II DPRD Kota Bengkulu Teuku Zulkarnain, serta sejumlah jajaran birokrasi Pemerintah Kota hadir dalam silaturahmi ini.
Usai makam malam bersama, berdiri sama tinggi, duduk sama rendah, Helmi Hasan langsung memimpin sendiri dialog bersama para pedagang Pasar Panorama dan pengurus koperasi. Sebelum memulai dialog, ia memberikan kesempatan yang luas kepada para pedagang pasar untuk menyampaikan aspirasinya.
Forum Persatuan Pedagang Panorama yang dipimpin oleh Mansuri mengungkapkan, ia berharap para pedagang di luar pasar dapat ditertibkan. Sehingga, mereka yang berjualan di dalam pasar tidak dirugikan. Mereka juga meminta agar koperasi di dalam pasar dapat dihidupkan.
Menjawab hal ini, Wali Kota Helmi Hasan langsung memberikan instruksi kepada seluruh jajarannya yang terkait untuk segera menindaklanjuti aspirasi para pedagang tersebut. Helmi memberikan waktu agar dalam sepekan ini aspirasi pedagang tersebut dapat terwujud.
"Saya tidak ingin ada kekerasan. Penertiban harus dilakukan secara persuasif dan berkemanusiaan. Saya tegaskan saya tidak mau ada warga kita yang dipukul atau diusir. Sebaliknya, kita ingin warga kita terbebaskan dari rentiner dengan Samisake dan premanisme yang ada di pasar-pasar," kata Helmi kepada jajarannya.
Untuk menguraikan persoalan Pasar Panorama, Helmi menekankan agar ada tempat alternatif yang disediakan bagi para pedagang yang berjualan di luar Pasar Panorama. Helmi meminta kepada instansinya untuk membersihkan warung-warung tuak ilegal di pasar tersebut dan menjadikannya sebagai tempat berjualan bagi para pedagang di luar pasar.
"Pertemuan ini harus dilakukan berulang-ulang. Semua harus bertahap sebagaimana dulu Pasar Subuh tidak kita pindahkan sebelum fasilitas Pasar Barukoto lengkap dan nyaman untuk para pedagang berjualan. Kalau di Pasar Panorama masih ada yang punya lapak tapi tidak ditempati, cabut izinnya, berikan kepada yang mau berdagang," tekannya.
Ia pun meminta agar Forum Pedagang Pasar Panorama tetap kompak. Ia meminta agar para pedagang bersikap aktif memberikan laporan bilamana menemukan adanya pungutan liar (pungli), petugas parkir yang nakal atau oknum pejabat pemerintah yang memeras.
"Dulu saya pernah turun langsung ke Pasar Panorama. Tapi saya kira untuk sekarang tidak perlu. Tapi dialog akan terus kita lakukan. Kalau ada dugaan atau prasangka terhadap Pemerintah Kota, bersikap lah tabayun terlebih dahulu. Gali kebenarannya. Jangan sampai kita termakan fitnah," tegasnya.
Kepada Dinas Koperasi dan UKM Kota Bengkulu, Helmi meminta agar pengelolaan dana koperasi di Pasar Panorama dapat ditransparasikan. Termasuk bilamana ada anggaran pemerintah yang telah mengucur ke pasar tersebut. Ia berharap agar para pedagang bisa mengakses pinjaman dengan bunga yang ringan.
"Dinas Koperasi saya minta Senin (20/6/2016) ini sudah ada progres," demikian Helmi sembari menutup dialog tersebut setelah memastikan bahwa tidak ada lagi pedagang Pasar Panorama yang ingin menyampaikan aspirasinya lagi dan melaksanakan shalat Isya dan tarawih berjamaah dengan jajaran birokrasinya. [RN]