BENGKULU, PB - Tingginya harga daging saat masuk bulan puasa sempat membuat Presiden Jokowi marah, untuk itu semua menteri terkait diminta bergerak cepat agar harga daging kembali normal dibawah 80.000/Kg.
Baca juga: Stabilkan Harga Sembako, Pemkot Bakal Gelar Operasi Pasar Jelang Ramadhan dan Jaga Stabilitas Harga di Bulan Puasa, Koperindag BS Akan Gelar Pasar Murah
Bagaimana dengan Bengkulu? Wakil Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan bahwa ketersediaan Bengkulu akan daging sebenarnya sudah cukup, hanya saja sentimen pasar menjadi penyebab harga daging di Bengkulu ikut-ikutan tinggi.
"Harga daging kita disebut masuh tinggi karena sentimen pasar, artinya karena situasi di daerah lain harga daging itu naik, maka di Bengkulu juga ikut-ikutan naik. Itu dibentuk oleh penjual karena mengikuti situasi pasar secara keseluruhan," ungkapnya, Selasa (7/06).
Namun, katanya pemerintah sudah melakukan upaya agar harga daging dipasar- pasar dapat segera normal kembali.
"Kita sudah programkan operasi pasar. Bukan hanya pemprov tapi juga kabupaten/kota melakukan operasi pasar, ini sudah sudah menjadi kegiatan rutin menjelang puasa, lebaran, natal dan hari besar lainnya," ucapnya.
Tambahnya, Bengkulu sebenarnya tidak kekurangan suplay daging, untuk itu ketersediaan daging untuk warga Bengkulu bisa dikatakan masih aman.
"Khusus untuk Bengkulu sebenarnya suplay daging cukup dan bahkan Bengkulu itu ekspor ternak potong ke Jambi dan daerah lainnya," ungkap Dia.
Namun demikian, pemprov terus berupaya agar harga daging dipasaran bisa kembali normal. Salah satu cara yang akan dilakukan adalah dengan mengelola informasi pasar.
"Nanti kita bakal mengelola informasi pasar, dengan sendirinya mekanisme pasar dapat membuat harga bisa turun, mudah-mudahan bisa turun harganya," tutupnya [MS]