"Sejak pelaksanaan takbir dan masuk hilal kita kembali suci," Kata ustad Abu Bakar saat menyampaikan khutbah Idul Fitri di Masjid Baitul Habibi, Kompleks Perumnas Alfatindo, Air Sebakul, Kota Bengkulu.
Puasa yang dijalani sebulan penuh diikuti dengan perbuatan melawan hawa nafsu dan meningkatkan amalan dan ibadah fardhu dan sunnah akan menjadikan kita sebagai pribadi yang baru. "Kita bisa merasakan kemenangan di hari raya ini," ungkapnya.
Setiap mukmin di hari raya Idul Fitri 1437 Hijria ini menjadi insan yang kamil atau sempurna karena peningkatan ibadah dan saling maaf-memaafkan antar sesama.
Selan itu, sebagai mukmin yang telah menahan hawa nafsunya selama sebulan penuh dapat menghindari diri dari perbuatan hina dan bahkan boros. "Marilah memaknai hari raya Idul Fitri dengan hikmah yang baik," ajaknya.
Hari raya bukanlah identik dengan pakaian baru, namun amalan dan ketakwaan yang baik serta bertambahlah amalannya.
"Apa yang kita rasakan sejak malam hari hingga pagi ini menunjukkan keimanan kita masih ada, semoga dengan pelaksanaan puasa shaum dapat meningkatkan keimanan," tambahnya.
Idul fitri jadikan sebagai titik awal, dengan hikmah Idul Fitri kita telah menjadi suci. Semoga kita dapat menjaga kesucian ini.
"Puasa sebagai ujian hawa nafsu dan Zakat fitrah, adalah perintah Allah sebagai solusi mengurangi kemiskinan," tutupnya. "Allahuakbar, Allahuakbar, Walillahilhamd," tutupnya dengan kalimat takbir. (Zefpron)
