BENGKULU SELATAN, PB - Malang dialami Rafiq Dharma Putra (7), buah hati pasangan Agusman dan Meli Heryani warga Jl. SDN 17 Kelurahan Ibul Kecamatan Kota Manna. Bocah kelahiran 11 Maret 2009 ini menderita penyakit lumpuh sejak masih berumur 3,5 tahun.
Tidak diketahui dengan pasti penyebab anak bungsu dari tiga bersaudara ini hingga bisa menderita lumpuh. Lantaran penyakit yang dideritanya ini, jangankan untuk bersekolah, untuk bermain saja Rafiq tidak bisa.
Sejak sakit selama sekira 3,5 tahun itu, waktu keseharian Rafiq hanya dihabiskannya berbaring di tempat tidur. Bahkan seiring berjalannya waktu, kondisi kesehatan bocah malang ini terus menurun.
Derita Rafiq terus bertambah, bukan hanya lumpuh, namun Rafiq kini juga tidak bisa berbicara. Bahkan pengakuan dari orang tua Rafiq, jangankan untuk berbicara, mendengar Rafiq menangis saja sudah tidak pernah lagi. Hal itu sudah berlangsung sekira satu tahun terakhir.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh orang tua Rafiq, mulai dari pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional seperti diurut, berobat ke RSUD M Yunus Bengkulu, RS Charitas Palembang bahkan pernah diperiksakan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) Jakarta. Namun kesembuhan Rafiq juga belum ditemukan.
"Sebelum sakit, anak saya sehat seperti anak pada umumnya. Namun kami tidak tahu dengan pasti apa penyebabnya, tapi sebelum sakit anak saya itu pernah jatuh dari Poskamling," kisah ayah dari Rafiq, Agusman yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh serabutan.
Awalnya, sambugnya, Rafiq diurut, terus dibawa ke RSUDM Yunus, sewaktu dibawa ke RSUD M Yunus hasil pemeriksaan mengatakan kalau anak saya mengalami penyempitan syaraf.
Lanjut Agusman, lantaran setelah berobat di M Yunus belum tidak ada perubahan yang lebih baik, selanjutnya Rafiq di bawa ke RS Charitas Palembang, hasilnya cukup mengejutkan. Hasil pemeriksaan ananlisa tim medis tidak menemukan penyakit apa-apa yang diderita oleh Rafiq.
"Belum puas juga dengan hasil dari RS Charitas Palembang. Rafiqkami bawa ke RSC Jakarta. Hasil pemeriksaan di sana juga mengatakan jika tidak ada penyakit yang diderita oleh Rafiq. Bahkan hingga saat ini kami tidak tahu sebenarnya penyakit apa yang diderita putra kami ini," lirih Agusman.
Dengan segala keterbatasannya, saat ini kedua orang tua Rafiq hanya bisa pasrah dan berdoa semoga Rafiq bisa sembuh. Ayahnya yang hanya berprofesi sebagi buruh serabutan dan ibunya yang hanya Ibu Rumah Tangga tentunya sangat membutuhkan uluran tangan dari dermawan untuk kesembuhan dan senyuman si Rafiq.
"Kami tidak tahu lagi harus berobat kemana. Kalau adik sanak ada yang tahu kemana Rafiq harus berobat kami akan datang ke sana. Meski dalam serba kesulitan, segala upaya akan kami lakukan untuk kesembuhan anak kami. Kami rindu senyum Rafiq yang dulu, kami rindu suara tangisan Rafiq," tutup Agusman didampingi isterinya Meli Heryani dengan mata berkaca-kaca. (Apdian Utama)