BENGKULU, PB - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu meluncurkan program Antinatal Care (ANC) atau pemeriksaan kehamilan. Dari program ini, risiko kematian ibu hamil dan bayi diharapkan bisa ditekan.
"Program ini berupa on call, terintegrasi dan terencana. Mulai dari pengawasan kesehatan ibu sejak masa kehamilan sampai fasilitas rujukan persalinan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Herwan Antoni, Kamis (14/7/2016).
(Baca juga: Dua Program Tekan Angka Kematian Bayi dan Ibu Hamil dan Ibu Hamil Waspadai Pre-Eklamsi)
Ibu yang memasuki masa kehamilan, lanjutnya, akan didata oleh pusat kesehatan masyarakat yang ada di lingkungan tempat tinggal mereka. Lalu, ibu hamil akan diberi pendamping kesehatan supaya terhindar dari risiko yang bisa menyebabkan kematian ibu atau pun bayi.
Dalam program ini, Dinkes Kota Bengkulu bekerjasama dengan Politeknik Kesehatan Provinsi Bengkulu. Dimana, perguruan tinggi itu akan menyiagakan satu mahasiswanya untuk mengawasi satu orang ibu hamil.
"Pengawasan akan dilakuakn selama sembilan bulan kehamilan," katanya.
Setelah itu, program pengawasan akan terintegrasi langsung dengan program persalinan ibu hamil baik untuk kendaraan kesehatan maupun berbagaimacam administrasi persalinan. Misalnya, mobil untuk menjemput ibu hamil dan semua administrasi sifatnya on call.
"Kalau mau proses rujuk sana sini dulu terlambat untuk memberikan penanganan persalinan, di sini risiko kematian itu," papar Herwan.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan agar semua rumah sakit yang ada di kota ini bisa ikut serta dalam program ini. Contohnya dengan memberikan pelayanan cepat tanggap kepada ibu hamil tanpa harus menunggu proses administrasi selesai baru bisa bersalin.
"Dengan program ini kita berupaya tidak ada satu pun ibu hamil dan bayi yang meninggal," pungkasnya. [GP]