[caption id="attachment_29559" align="alignleft" width="300"] Konsumen PDAM Manna[/caption]
BENGKULU SELATAN, PB - Menjelang seleksi Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Manna, pekerjaan Direktur yang akan terpilih nanti sudah menunggu di depan mata. Salah satunya kinerja dan pelayanan PDAM yang jauh dari maksimal. Salah satu contoh aliran air dari PDAM sudah dua minggu mati, terutama di Kecamatan Manna.
Lihat juga: PDAM Manna Segera Miliki Mesin Hemat Listrik
Sebagaimana diungkapkan salah satu warga Desa Jeranglah Tinggi, Kecamatan Manna Yulios. Dirinya mengaku kalau air dari PDAM sudah dua minggu tidak mengalir.
"Seingat saya, lima hari sebelum lebaran air PDAM mati, sekarang sudah H+7 Lebaran. Sebelumnya air PDAM ini memang mengalir normal, tapi cuma hidup pada malam hari. Ini secara lisan sudah pernah saya laporkan kepada pihak PDAM, namun tetap saja seperti ini," ujar pria yang akrab disapa Dang Os ini.
Lanjuntya, dengan matinya air PDAM itu, semakin menambah beban konsumen. Lantaran saat ini sedang musim panas, sehingga air dari PDAM sangat diharapkan dari masyarakat.
"Yang mati ini bukan hanya di Jeranglah Tinggi, tapi biasanya se Kecamatan Manna ini juga mati. Selaku konsumen kami minta kepada PDAM untuk segera memperbaikinya dan bisa memberikan pelayanan sesuai dengan hak-hak konsumen," harapnya.
Sementara itu Plt Direktur PDAM Tirta Manna Beni Hasan saat dihubungi pedomanbengkulu.com membenarkan hal tersebut. Menurut Beni, kebiasaan air macet pada saat menjelang lebaran sudah menjadi kebiasaan klasik setiap tahunnya. Ditambah pula, saat ini sedang memasuki musim panas, sumur warga sudah mulai ada yang kekeringan. Sehingga konsumsi atau penggunaan air PDAM meningkat.
Lanjut Beni Hasan, untuk kawasan Kecmatan Manna, air dialirkan dari Air Nipis dengan sistem manual dan hanya mengandalkan tekanan dan terjangan air.
"Air yangg dari Air Nipis belum menggunakan pompanisasi, makanya sering ada gangguan. Untuk yang kali ini, kami sudah mencoba mengecek semua pipa dengan cara membuka pintil untuk membuang aingin yang ada dalam pipa. Minggu lalu kami sudah membuang angin di pipa yang ada di dekat SD Muara Puluta. Terus hari ini (12/7/16) tim juga sudah melanjutkan mengecek pipa dan membuang anginnya yang di sekitar air nelengau. Hasilnya tadi air sudah mengalir sampai ke Desa Padang Pandan, namun juga belum normal. Tapi memang belum sampai ke Jeranglah," tegas Beni Hasan.
Beni Hasan belum bisa menjanjikan kapan aliran air PDAM akan mengalir dengan normal di Kecamatan Manna. Namun, menurutnya, upaya jangka panjang ke depan sudah direncanakan sebagai solusi jangka panjang.
"Nanti untuk Kecamatan Manna akan menggunakan sistem pompanisasi dengan menggunakan air Manna. Saat ini mesin pompanya sedang dikerjakan. Mesin pompa dengan 50 liter perdetik merupakan bantuan dari Kementerian PU. Insya Allah sebelum Januari sudah bisa beroperasi. Kalau ini sudah beroperasi, mudah-mudah aliran air PDAM di Kecamatan Manna akan normal," demikian Beni Hasan. (Apdian Utama)