JAKARTA, PB - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rupiah terapresiasi 2,95 persen terhadap dolar Amerika pada Juni 2016. Dimana, level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Amerika terjadi pada minggu kelima Juni 2016 yang mencapai Rp13.179,33 per dolar Amerika.
Kepala BPS RI Suryamin menjelaskan, level tertinggi nilai tukar (kurs tengah) eceran rupiah pada minggu terakhir Mei 2016 tercatat di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar Rp13.320 per dolar AS. Sementara pada minggu terakhir Juni 2016 terjadi di Provinsi Kalimantan Utara sebesar Rp13.033 per dolar AS.
Sedangkan untuk level terendah, nilai tukar pada minggu terakhir Mei 2016 terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar Rp13.691,67 per dolar AS. Dan pada minggu terakhir Juni 2016 terjadi di Aceh sebesar Rp13.375 per dolar AS.
Selain itu, rupiah juga terapresiasi 0,57% terhadap dolar Australia pada Juni 2016. Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Australia terjadi pada minggu kelima Juni 2016 mencapai Rp9.734,89 per dolar Australia.
Sedangkan menurut provinsi, level tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Kalimantan Utara yang mencapai Rp9.120,00 per dolar Australia pada minggu kelima Juni 2016.
Tak hanya itu, rupiah terapresiasi 3,58% terhadap euro pada Juni 2016. Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap euro terjadi pada minggu kelima Juni 2016 yang mencapai Rp14.632,08. Menurut provinsi, level tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Maluku yang mencapai Rp14.398,99 per euro pada minggu kelima Juni 2016.
Namun, pada Juni 2016, rupiah terdepresiasi 3,88% terhadap yen Jepang. Level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap yen Jepang terjadi pada minggu kelima Juni 2016 yang mencapai Rp128,10 per yen Jepang.
Menurut provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Sumatera Utara yang mencapai Rp130,78 per yen Jepang pada minggu kelima Juni 2016. [GP]