BENGKULU, PB - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Bengkulu mencapai 328,61 ribu orang atau 17,32persen dari total populasi daerah ini.
(Lihat: Provinsi Bengkulu Masih Termiskin di Sumatera)
Nilai Komoditi makanan masih berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan provinsi ini baik itu, di perkotaan maupun di perdesaan. Beras menjadi penyumbang terbesar konsumsi masyatakat, disusul rokok kretek filter yang menjadi penyumbang terbesar kemiskinan.
Beras sendiri menyumbangkan 21,52% kemisikinan perkotaan di Bengkulu dan 35,25% kemiskinan pedesaan. Sementara rokok kretek filter menyumbangkan 10,22% kemiskinan perkotaan dan 5,84% kemiskinan pedesaan.
"Rokok kretek filter memberikan sumbangan sebesar 10,22 persen di perkotaan dan sebesar 5 ,84 persen di perdesaan," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ade Gultom.
Lebih lanjut, ia merinci, komoditi lainnya yang menjadi penyumbang kemiskinan adalah cabe merah (5,97 persen di perkotaan dan 5,68 persen di perdesaan). Disisi lain yang tercatat beberapa komoditi lainnya yang memberi pengaruh berbeda terhadap gariskemiskinan di perkotaan dan di perdesaan misalnya mie instan dan daging ayam ras berpengaruh di perkotaan dan gula pasir, telur ayam ras, serta kopi sachet.
Sementara dalam kategori bukan makanan, perumahan menjadi penyumbang terbesa, sebesar 8,86% di perkotaan dan 6,02% di pedesaan. Diikuti oleh bensin (3,06% di perkotaan dan 2,36% di pedesaan), listrik (2,39% di perkotaan dan 1,445 di pedesaan), pendidikan (2,61% di perkotaan dan 1,17% di pedesaa), serta perlengkapan mandi (1,15% di perkotaan dan 0,82% di pedesaan). [IC]