"Dongkrak PAD, Bank Bengkulu Fokus Perbaikan Internal"
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kota Bengkulu, Yan Safri. Ia mencontohkan peralihan perbankan nasional yang banyak diakuisisi oleh bank asing. Kondisi ini dikhawatirkan akan merambah kedalam sektor usaha lainnya.
"Peralihan bank nasional ke tangan asing bisa menjadi pelajaran berarti agar dalam menghadapi tantangan ekonomi kedepan yang semakin berat tersebut, yang harus dilakukan oleh bank daerah yakni menguatkan permodalan dan melibatkan peranan government dalam mendukung investasi perbankan daerah," ungkapnya.
Dalam acara halal bihalal di ball room Hotel Santika Bengkulu itu, Yan menegaskan bila peningkatan dan penguatan modal serta government ini pada dasarnya telah dilakukan di seluruh kota yang ada di Indosnesia termasuk Kota Bengkulu.
"Penguatan ekonomi ini bukan saja diterapkan dalam mendukung perbankan daerah, tetapi juga kepada jasa asuransi, industri keuangan, perusahaan pembiayaan venture dan diharapkan perekonomian dapat membaik dalam menghadapi tantang kedepan," terangnya.
"Investasi Asing Diperlonggar Masuk ke Sektor UMKM"
Berdasarkan The Global Competitiveness Report 2015-2016 (World Economic Forum), Indonesia berada pada peringkat ke-37 dari 140 negara. “Jika dibandingkan dengan anggota ASEAN lainnya peringkat kita masih berada di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand yang masing- masing menduduki peringkat ke-2, ke-18 dan ke-32,” ujarnya. (Nurul Saadi)