BENGKULU, PB - Ribuan warga Kota Bengkulu bersama para pemimpinnya melaksanakan shalat Idul Fitri 1437 Hijriah di Masjid Akbar At-Taqwa Kelurahan Anggut Atas, Rabu (6/7/2016). Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan hadir membaur bersama seluruh warga dalam rukuk dan sujud serentak pagi sekira pukul 07.10 WIB yang dilanjutkan dengan saling bermaaf-maafan.
Baca juga : Tiada Beriman Penyebar Kebencian
Dalam pesannya, Wali Kota mengimbau kepada seluruh warga Kota Bengkulu untuk hidup berdampingan secara damai, berfikir positif, mengedepankan religiusitas dan senantiasa bersikap tabayun. Tabayun adalah suatu sikap yang berarti meneliti dan menyeleksi berita, tidak tergesa-gesa dalam memutuskan masalah baik dalam hal hukum, kebijakan dan sebagainya hingga jelas benar permasalahannya.
"Utamakanlah sikap tabayun. Bila mendengar suatu kabar atau berita, jangan langsung yakini kebenarannya hingga sampai kepada kita fakta-fakta dan bukti-bukti kongkrit atas suatu permasalahan. Agar kita tidak bersikap ghibah atau termakan fitnah. Agar kita tidak berlumur dosa. Dan mari semua dosa itu kita hapuskan hari ini dengan saling memaafkan," kata Helmi.
Wali Kota yang dikenal selalu shalat tepat pada waktunya ini menjelaskan, sebagai kepala daerah, ia berharap seluruh warga Kota Bengkulu dapat memakmurkan masjid-masjid dan menghidupkan suasana religius di setiap sudut-sudut kota. Religiusitas itu, tuturnya, tidak hanya pada aspek ritualitas semata, namun juga menjadi nafas dalam pergaulan sosial.
"Ketika Allah memerintahkan agar hambanya mengutamakan kesehatan, maka sikap religiusitas itu kita tunjukkan dengan pendirian rumah sakit. Ketika Allah memerintahkan agar hambanya senantiasa membantu kaum miskin, maka sikap religiusitas itu kita tunjukkan dengan memberikan bantuan modal bagi rakyat untuk berusaha dengan program Samisake (Satu Miliar Satu Kelurahan)," imbuh Helmi.
Bertindak selaku penceramah dalam shalat Idul Fitri ini adalah ustad Dani Hamdani. Dalam ceramahnya, ia mengajak kepada jamaah untuk senantiasa bersyukur dapat kembali ke fitrah. Menurutnya, kefitrahan itu adalah modal yang paling berharga saat manusia kembali kepada Allah. Sebab, harta dan anak tidak akan dapat menolong pada hari perhitungan.
"Semoga kefitrahan kita usai lebaran ini dapat bertahan. Caranya adalah dengan menjaga komitmen terhadap Allah. Bukan hanya mengakui-Nya dengan keyakinan, tapi mengaplikasikan keyakinan itu dengan berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari. Agar kita menjadi pribadi yang mulia, karena memang Nabi Muhammad diutus kepada kita agar memuliakan hidup kita," ujarnya.
Ustad Dani Hamdani juga mengajak kepada jamaah untuk senantiasa menyuburkan semangat kepedulian sosial. Menurut dia, sudah sepantasnya setiap manusia yang hidup dapat memberikan manfaat terhadap sesama, menjadi bagian dari solusi dalam setiap masalah, bukan menjadi pemicu masalah.
"Mari kita jaga kefitrahan kita sampai akhir hidup ini. Mari kita memakmurkan masjid sebagai pusat pembentukan karakter. Dimana ketika kita shalat dan bersujud, mendasari kita untuk berjualan dengan adil di pasar. Ketika kita shalat dan bersujud, mendasari kita untuk tidak berbuat korupsi di pemerintahan dan berbuat zalim," demikian Dani Hamdani.
Usai melaksanakan shalat Idul Fitri, Wali Kota beserta rombongan langsung menggelar open house di Balai Kota Bengkulu. Setelah berkumpul dengan seluruh kepala-kepala SKPD, Wali Kota menuju Gedung Daerah untuk bersilaturahmi dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu. Kemudian kembali ke Balai Kota untuk bersilaturahmi dengan seluruh warga kota. [RN]