REJANG LEBONG, PB - Tampaknya, program Bupati Rejang Lebong A Hijazi untuk memajukan potensi wisata di Rejang Lebong tidak berjalan mulus. Pasalnya, sejumlah item kegiatan pembangunan yang berasal dari dana pusat untuk mengembangkan lokasi wisata Suban Air Panas, Kecamatan Curup Timur senilai Rp 5,8 Milyar tersendat.
Kendati pembangunan yang pelaksanaannya di target selesai 180 hari ini sempat berjalan sebulan, namun saat ini di lokasi tidak ada satupun aktifitas pekerjaan pembangunan.
"Memang sempat berjalan pak membuat pasangan pelapis tebing. Tetapi, tak selesai. sekarang sejak 2 bulan terakhir ini proyek ini terhenti," ujar Bambang (43), Warga sekaligus salah satu karyawan pengelola lokasi wisata Suban Air Panas, jumat (22/07).
Ditambahkan Bambang, mulanya pembangunan pengembangan di titik lokasi batu menangis ini di rencanakan dapat menunjang jumlah wisata saat perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah lalu, namun pada faktanya, pembangunan pelapis tebing, pembangunan auning serta pemasangan paping block tersebut justru tersendat.
"Kami sempat menanyakan apa penyebab proyek ini berhenti lama seperti ini. Informasinya lantaran ada kesalahan perencanaan. Sehingga, butuh waktu untuk membuat kembali gambar kerja pada proyek tersebut," ujar Bambang.
Terlepas dari itu, Bambang berharap agar pemerintah Provinsi Bengkulu serta pihak kontraktor dapat segera menyelesaikan masalah pembangunan ini. "Kami sangat mendukung program Bupati Hizaji. Tetapi, kalau pembangunan yang dilaksanakan justru seperti ini maka program pak Bupati justru tersendat," ujar Bambang.
Pantauan di lokasi proyek direktoral Jenderal Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu yang dikerjakan oleh PT Serumpun Makmur Anugrah Perkasa dengan nomor kontrak KU.08.08/pelaksanaan/Satker-PBL/313/IV/2016 senilai Rp 5,8 Milyar ini, tak ditemui satupun pekerja. Hanya ada sejumlah tumpukan material di titik lokasi sisa pengerjaan awal proyek. (Ifan)