JAKARTA, PB - Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti sempat menyampaikan dihadapan Kementerian koordinasi politik dan hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) dalam workshop Pengelolaan pulau-pulau kecil terluar (PPKT) yang digelar di Kantor Gubernur, Padang Harapan, Kota Bengkulu, Senin (15/08/2016) agar Pulau Enggano dijadikan sebagai pusat pangkalan militer.
“Saya kembali menawarkan Enggano dijadikan pangkalan militer RI. Alasannya, karena dari Halim Perdana Kusuma ke Enggano hanya makan waktu 45 menit, tidak jauh dari ibukota Jakarta,” kata Ridwan baru-baru ini.
Pernyataan tersebut menegaskan kembali idennya, RM Tawarkan Enggano Jadi Pangkalan Militer RI. Selain karena alasan pembiayaan (finansial) pembangunan pulau terluar tersebut dikarenakan udara Riau yang selama ini dijadikan pusat pelatihan gabungan telah padat oleh traffic penerbangan di Selat Malaka.
“Oleh karena itu saya tawarkan Enggano sebagai pengganti pusat pelatihan gabungan tempur yang ada di Riau, dan pusat pangkalan pertahanan Halim Perdana Kusuma,” jelasnya.
Secara terpisah, Pemerintah Pusat memiliki pandangan yang berbeda. Pemerintah justru menginginkan pulau tersebut menjadi pusat pariwisata. Pemerintah menilai pariwisata salah satu sektor yang dapat menarik banyak investasi di dalam negeri.
Sektor pariwisata menjadi kebijakan strategis pembangunan nasional, yakni menjadi salah satu leading sector dari 5 prioritas pembangunan nasional yakni infrastruktur, maritim, energi, pangan, dan pariwisata. Pariwisata diandalkan karena trend-nya sebagai penghasil devisa terus meningkat.
Pemerintah mengharapkan akhir tahun ini target kunjungan 10 juta wisman dan pergerakan 255 juta perjalanan wisnus akan terlampaui dengan penghasilan devisa Rp 240 triliun atau 8 persen dari kontribusi terhadap perekonomian (PDB) nasional dan menciptakan 13 juta lapangan kerja.
Karenanya, Pusat, Provinsi dan Daerah Diharapkan Keroyokan Membangun Pariwisata Bengkulu. Pengembangan pariwisata terutama wisata bahari juga menjadi salah satu strategi pengembangan wilayah di Pulau Enggano. Hal ini diungkapkan Asisten Administrasi Pemerintahan, Sahat Marulitua Situmorang di Bengkulu, Kamis (11/8) lalu.
“Perkembangan wisata tidaklah mesti meninggalkan sistem nilai dan moral. Karena dengan pengembangan wisata bahari, wisatawan yang akan menikmati keindahan alam akan menyukai kegiatan seperti menyelam, berenang. Ini memang pekerjaan yang tidak singkat,” tambah Sahat.
Memberikan pelatihan kepada warga seperti membuat homestay, menurut Sahat, ini yang memerlukan campur tangan pemerintah pusat dan swasta.
Salah satu konsep pengembangan wisata, menurut Sahat, pemutaran iklan pariwisata di sebuah daerah wisata sangat mempengaruhi kunjungan ke daerah tersebut.
“Saya yakin pemerintah pusat punya kemampuan untuk mengintervensi hal ini. Saya berharap Enggano akan lebih dikenal sebagai daerah wisata seperti halnya Bali,” tutur Sahat.
Pemerintah pusat, menurut Sahat, dapat membuat perbaikan bagi jalan dan infrastruktur di Enggano. Pesawat yang berangkat pagi dan bisa pulang sore, lanjut Sahat, dapat membantu kemajuan daerah Enggano.
“Keindahan Enggano bisa didapatkan untuk wisatawan. Untuk wisata bahari sendiri, dapat diihat dengan pengembangan potensi yang ada di masyarakat, “ tutur Sahat.
Enggano, lanjut Sahat, dapat menjadi pulau masa depan yang indah karena penuh dengan kekayaan alam. “Saya yakin orang yang berkunjung ke Enggano akan merindukan untuk kembali ke sana,” tambah Sahat.
Setelah pembangunan berjalan, menurut Sahat, dengan didukung ketersediaan infrastruktur seperti penginapan, air bersih, listrik, dan aksesibilitas yang memadai akan membuat pengembangan kepariwisataan makin berkembang di Enggano.
Sebagai informasi, Pulau Enggano memiliki luas 400,6 km2 dan panjang pantai 112 km dengan topografi berkisar 5 – 102 meter DPL. Puncak tertinggi mencapai 281 meter di Gunung Kana Buwabuwa, pasir pantainya berwarna putih dan ditumbuhi pohon kelapa dan perdu. Sebelah barat Pulau Enggano terdapat pulau-pulau kecil seperti Pulau Dua, Pulau Merbau, Pulau Bangkai, dan Pulau Satu.
Seperti dilansir Sekretariat Kabinet RI, Pulau Enggano memiliki beberapa sungai besar dan kecil seperti Sungai Air Kinono, Air Kianopo, dan Air Kuala Kikin. Keberadaan sungai-sungai itulah yang mempengaruhi keanekaragaman hayati di Pulau Enggano. Karena itu, pemanfaatan pulau ini perlu analisis mendalam dan strategis. (RW)