BENGKULU, PB - Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti menyebut ada 670 desa di Provinsi Bengkulu masuk dalam kategori daerah tertinggal. Untuk itu, dibutuhkan anggaran yang besar untuk memajukan desa dan keluar dari ketertinggalan.
Ridwan memprediksi dibutuhkan miliaran untuk pembangunan desa tertinggal dan terisolir di Bengkulu. "Dibutuhkan Rp 40-50 miliar untuk membangun desa tertinggal, kalau ada 670 desa tertinggal tinggal maka dibutuhkan dana ratusan triliun," katanya, di Aula Raflesia Kantor Gubernur, Kamis (11/08/2016).
Besarnya dana yang dibutuhkan untuk membangun desa tertinggal lebih disebabkan karena desa tersebut tak memiliki infrastruktur dasar. "Di Desa tertinggal tak ada sekolah, jalan putus dan terisolir, listrik belum masuk, akibatnya indeks kesehatn, Pendidikan dan Ekonomi rendah," ujarnya.
Lanjutnya, dengan kondisi APBD provinsi yang minim, Pemprov harus menguras otak untuk membangun seluruh desa tertinggal yang ada di Bengkulu. "Anggaran Provinsi cuma Rp 2,4 triliun, APBD kab/Kota belum ada yang sampai 1 triliun. Ini memang berat dari sisi anggaran," terangnya.
Dengan anggaran yang minim tersebut Ridwan berharap kebijakan pemerintah pusat untuk memprioritaskan pembangunan provinsi tertinggal seperti Bengkulu.
Seperti diketahui, Gubernur Bengkulu sedang melakukan rasionalisasi anggaran. Pembangunan akan diprioritaskan pada infrastruktur dasar seperti Jalan, Jembatan, Sekolah dan Listrik. Pada tahun lalu belanja pemerintah sebesar Rp 2,2 triliun dengan rincian belanja tidak langsung Rp 1 triliun, dana bagi hasil kepada pemerintah desa sebesar Rp 227 miliar. [MS]