BENGKULU, PB - Memasuk era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) persaingan dunia usaha semakin ketat. Siapapun yang tidak terampil dan kompetitif menjalankan usaha akan sulit bersaing.
Menurut data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu, ada 33.300 UKM yang tersebar diseluruh Kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu.
Jumlah UMKM yang banyak itu harus menjadi perhatian khusus pemerintah. Apalagi UMKM disebut sebagai sektor ekonomi yang tidak rentan krisis dan menjadi sokoguru penopang ekonomi Nasional dan daerah.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu, Ismed Lakoni mengatakan Pemprov Bengkulu berusaha untuk melakukan pembinaan kepada UMKM untuk menghadapi pasar global yang semakin kompetitif.
"33.300 UMKM akan kita bina untuk mewujudkan ekonomi mandiri dan menyiapkan SDM bersaing dipasar Global, kita harus memastikan UMKM tumbuh dan berkembang," katanya, Senin (29/08/2016).
Selanjutnya, progrma UMKM juga menjadi konsetrasi Gubernur dalam menguatkan sektor Agromaritim agar ekonomi masyarkat khususnya petani dan nelayan dapat lebih maju.
"Dalam upaya peningkatan kesejahtraan masyarakat Provinsi Bengkulu, Pak Guberur juga menjadikan UMKM sebagai program unggulan," ujarnya.
Senada, Ketua Umum Kibar Nasional, Toto Dirgantoro, yang fokus dalam isu pengembangan UMKM mengatakan akan terus bersinergi dengan pemerintah dalam upaya menggali potensi UMKM untuk kesejahtraan masyarakat.
"Kita berfikir bahwa untuk tidak selalu memberikan kritik atau hujatan. Tapi justru ingin betsinergi dengan pemerintah untuk menghadapi tantangan global yang semakin luar biasa berat," terangnya.
Hal ini mengemuka dalam Workshop LSM DPW Kibar Provinsi Bengkulu dengan tema " UMKM Solusi Mewujudkan Kemandirian Ekonomi" di Hotel Nala. [MS]