BENGKULU, PB - Senang mendengar dan merealisasikan aspirasi warga yang disampaikan secara baik dan santun, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan membagikan sendiri sejumlah kursi roda yang diminta oleh warganya, Senin (22/8/2016).
Baca juga : Warga SMS Keluhkan Lampu Jalan, Wali Kota Langsung Telepon PLN
Didatangi orang nomor satu di Kota Bengkulu, Afif (37), warga Jalan Cempaka X Kelurahan Kebun Beler, tampak terkejut sekaligus gembira. Penderita sakit jantung itu telah dua tahun tidak bisa berjalan karena stroke dan membutuhkan kursi roda untuk mempermudah aktifitas hariannya.
"Terimakasih Pak Wali," kata pria yang ketika sehatnya ini merupakan penjual ayam potong.
Sisi kiri tubuh Afif kini sulit sekali untuk digerakkan. Ia belum terdaftar di program jaminan sosial pemerintah. Sebelum pamit, Wali Kota mengimbau Afif untuk banyak beristirahat, senantiasa memikirkan hal-hal yang baik serta meminta maaf karena baru mengetahui kebutuhan kursi roda Afif baru-baru ini.
"Semoga lekas pulih dan bisa berjalan kembali," doa Helmi kepada Afif.
Selepas dari rumah Afif, Helmi menuju Jalan Soekarno Hatta III, Kelurahan Anggut Dalam. Ia menjumpai Alwi Muksin (70). Mata Helmi spontan berkaca-kaca ketika melihat kakek ini terbaring lunglai di kasur kapuk kamar tamu rumahnya dengan luka menganga di beberapa bagian tubuhnya.
Iba melihat luka kakek Alwi, Helmi meminta kepada pihak kelurahan untuk segera memanggil tenaga kesehatan untuk memeriksakan kesehatan sang kakek yang langsung direspon oleh pejabat kelurahan setempat.
Untuk diketahui, kedua warga tersebut tidak terdaftar dalam program jaminan kesehatan pemerintah. Kepada aparaturnya, Helmi meminta agar Afif dan Alwi dapat dimasukkan sebagai anggota BPJS bersama seluruh warga lainnya yang kurang mampu.
Menurut Helmi, sudah selayaknya pemerintah menanggung biaya pengobatan warganya, terutama mereka yang kurang mampu. Apalagi, tambahnya, Pemerintah Kota memiliki program Bengkuluku Peduli. Ia menegaskan kepada aparaturnya untuk lebih banyak berbuat nyata dan mengejar pahala akhirat di tengah-tengah masyarakat alih-alih hanya melakukan kerja-kerja kantoran. [RN/RLS/HMS]