BENGKULU, PB - Bank Indonesia (BI) mensosialisasikan teknik baru dalam perawatan uang kertas. Sama dengan platform sebelumya, BI kembali menggunkan istilah '3D'. Namun 3D generasi baru ini berbeda dengan yang sebelumnya yang bermakna dilihat, diraba diterawang. Sedangkan 3D generasi baru merupakan akronim dari didapat, disimpan dan disayang.
"Ingat Uang Rupiah, Ingat 3D," kata Kepala BI Perwakilan Provinsi Bengkulu Bambang Himawan, Selasa (30/8/2016).
Permasalah yang paling sering terjadi, lanjutnya, adalah dalam hal penyimpanan. Sebab, masih banyak masyarakat yang menyimpan uang secara sembarang. Misalnya dengan melipat-lipat uang kertas atau bahkan mengerumukkan uang sehingga uang menjadi lusuh dan rusak.
Karena itu, ia menyarankan agar masyarakat selalu menyimpan uang di dalam dompet yang panjang. Dengand dompet panjang ini maka uang tidak akan terlipat dan kondisinya akan semakin awet.
Uang disayang, sambungnya, berarti uang tersebut harus dijaga agar usianya lebih panjang. Misalnya uang tidak dilipat dan diletakkan di dalam saku. Tak hanya itu, kebiasaan masyarakat saat menyimpan uang dengan cara distples juga merupakan kesalahan.
"Lobang kecil sisa steples akan memperpendek umur uang," kata dia. [IC]