BENGKULU, PB - Dream For Freedoom (D4F) disebut-sebut sebagai praktek investasi bodong atau arisan berantai yang sedang menjadi sorotan kepolisian, karena telah menelan ratusan korban yang melapor ke Korps Bhyangkara sejak bulan Juni lalu, kini terus bergulir.Kapolda Bengkulu Brigjen Pol M Ghufron melalui Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Sudarno mengatakan, laporan masyarakat yang telah merugi hingga ratusan juta rupiah tersebut saat ini sudah masuk dalam tahap penyelidikan atau lidik. Pihaknya masih mendalami serta mencari hingga memeriksa para terlapor dan korban dqlam hal ini.
"Hingga saat ini upaya kita masih memeriksa beberapa terlapor, dalam dugaan kasus ini," tegas Sudarno, Rabu (03/08).
Dimana terlapor dalam hal ini seperti Manager area Provinsi Bengkulu Arboni, Nomo hingga rekan rekannya. Mantan Kapolres Kepahiang itu menambahkan, selain Polda Bengkulu sendiri laporan ini marak terjadi dibeberapa Kota Besar, maupun di Markas Besar Kepolisian (Mabes Polri).
"Untuk rekan rekan terlapor masih kita periksa, kita memintai keterangan atas kerugian yang dialami oleh korban," lanjutnya.
Menurut informasi terpercaya, beberapa anggota D4F ini khususnya yang berada di Kota Bengkulu, saat ini mulai memberhentikan transaksi melalui via Bank maupun Atm. Menurut korban yang enggan disebutkan namanya itu, dirinya takut jika pihak D4F akan memanipulasi kembali uang yang mereka miliki. (RU)
