BENGKULU TENGAH, PB - Kapolres BU AKBP Andika Vhisnu pimpin langsung pencopotan spanduk anti pilkada warga yang dipasang di pucuk gerbang masuk Perumnas Nakau Asri di Desa Taba Pasemah, Senin (1/8/2016).
Aksi pencopotan itu disaksikan juga oleh Camat Talang Empat, Syamsul Bahri dan Kades Taba Pasemah. Tidak ada perlawanan dari warga. Pencopotan berkenaan dengan isi spanduk warga tolak ikut pilkada jika jalan di Perumnas tersebut tidak segera diperbaiki.
"Kita sengaja datang kemari untuk melihat langsung kondisi, jalan mana yang minta diperbaiki. Selain itu kita sudah berkoordinasi dengan pemda Benteng melalui Camat dan perwakilan kami polsek untuk menuntaskan masalah ini. Dan kami lihat di sini aman," kata AKBP Andika Vhisnu kepada PB, Senin (1/8).
Menurut Andhika, adanya konflik itu tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan pilkada. Karena menurutnya masyarakat Benteng sudah cerdas serta bisa mengambil sikap terkait isu yang ada.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan DPKKAD, dinas terkait meminta agar ada penjelasan kepada warga masyarakat terkait persoalan ini (perbaikan jalan-red)," jelas Andhika.
Sementara itu Kades Taba Pasemah mengungkapkan pihaknya akan mempelajari tuntutan warga minta jalan diperbaiki terealisasi. Meski ia belum bisa memastikan kapan akan terealisir. "Ya kami sudah tahu. Soal tuntutan mereka, ya kita lihat dulu", ungkap Kades.
Salah seorang warga perumnas yang menolak disebutkan namanya, mengungkapkan bila tuntutan itu murni dari warga yang meminta jalan diperbaiki. Sikap golput yang mereka tujukan lantaran belum ada kepedulian pemerintah daerah untuk memperbaiki jalan meski telah berulang kali perbaikan jalan diajukan tiap tahunnya. Terakhir di tahun 2016, perbaikan jalan, menurutnya belum juga ditepati.
"Kami sudah berulangkali ajukan perbaikan jalan tapi tidak pernah ada respon. Padahal jalan di desa lain (tetangga) sudah banyak dibuat jalan. Masa kami sudah bertahun-tahun juga tidak digubris. Kami minta diaspal," ungkap warga tersebut.
Menurut pria yang juga anggota BPD Taba Pasemah itu, jika perbaikan tak juga kunjung dilaksanakan dirinya beserta keluarga tetap akan golput. Bila ada warga lain yang ikut golput itu tanggungjawab masing-masing. "Percuma ikut pemilu, mencoblos, tapi tidak ada pembangunan buat kami," tukasnya. (Dedy Irawan)