BENGKULU SELATAN, PB - Dugaan kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh salah seorang oknum guru terhadap murid kembali terjadi. Kali ini terjadi di Kabupaten Bengkulu Selatan. Pelaku merupakan salah seorang oknum guru SD Negeri 61 Bengkulu Selatan (BS) yang berinisial Da warga Desa Palak Bengkerung.
Baca juga: Mengakhiri Kekerasan Terhadap Anak Dari Desa Talang Rimbo dan Orang Tua Harus Tahu Bakat dan Potensi Anak
Sedangkan korbannya adalah Remonado (11) murid kelas V SDN 60 BS. Korban merupakan warga Desa Tanjung Beringin Kecamatan Air Nipis anak dari Midi Thoyyib dan Minarti. Hingga berita ini dibuat, Selasa pukul 20.54 WIB, korban tengah menjalani tindakan medis di Rumah Saki Tiara Sella Kota Bengkulu.
Hal tersebut diungkapkan oleh paman korban Yuharmen, warga Desa Tanjung Beringin Kecamatan Air Nipis saat dihubungi pedomanbengkulu.com. Menurut Yuharmen, kejadian dugaan penganiayaan tersebut bermula pada Sabtu (13/8/16) sekira pukul 11.00 WIB di lapangan SD Sukanegeri dekat Kantor Camat Air Nipis saat digelarnya pertandingan bola kasti antara tim SDN 60 melawan tim SDN 61 BS. Saat itu korban merupakan supporter SDN 60 BS sedangkan oknum guru tersebut merupakan anggota kepanitian pertandingan kasti yang digelar dalam rangka HUT RI ke 71.
"Ponakan saya itu cuma nonton, berhubung yang bermain SD 60, ponakan saya itu jadi supporter SDN 60. Cuma waktu itu ponakan saya ini ada protes catatan poin karena menurut ponakan saya itu ada yang keliru. Mungkin waktu itu guru tersebut tidak terima dan marah. Mungkin juga ada anggapan kalau guru tersebut berpihak pada SDN 61 karena tempatnya mengajar. Entah bagaimana sampai bisa terjadi, kepala korban dibenturkan oleh guru tersebut ke tembok sehingga kepala korban mengalami bengkak dan memar," cerita Yuharmen.
Lanjut Yuharmen, sesaat setelah kejadian tersebut, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Darat Sawah. Di Puskesmas tersebut korban hanya rawat jalan. Selang sehari kemudian, pada Minggu malam ((14/8/16) kondisi korban bertambah parah yang disertai dengan suhu badan panas dan muntah-muntah. Melihat kondisi korban tersebut, keluarga korban memutuskan untuk membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Hasanudin Damrah (RSUDHD) Manna.
"Ponakan saya itu kami bawa ke poly syaraf di RSUD Manna. Nah kata dokter menyarankan agar pasien di rujuk ke Bengkulu untuk dilakukan CT scan. Karena dokter menganalisa kemungkinan ada kelainan dan mengalami gangguan di kepala yang memar itu. Sore tadi kami berangkat, ini belum lama sampai di Tiara Sella," terang Yuharmen.
Pengakuan Yuharmen, pihak keluargaa korban telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Seginim. Dirinya berharap pelaku untuk segera diproses hukum. "Hari sabtu itu juga kami langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Beringin Kecamatan Air Nipis Umardi kepada pedomanbengkulu.com membenarkan kejadian tersebut.
"Ya betul, Remon itu warga saya, anak dari Midi dan Minarti. sedangkan oknum guru yang dimaksud itu adalah warga Palak Bengkerung. Kejadian ini saat sedang pertandingan bola kasti antara murid SD 61 melawan SD 60 di lapangan SD Sukanegeri dekat kantor Camat. Saat ini korban sedang dirawat di Bengkulu," demikian Kades. (Apdian Utama)