Pengembangan Batu Menangis Desember Tuntas
REJANG LEBONG, PB - Kegiatan pengembangan lokasi wisata Suban Air Panas item lokasi batu menangis yang sebelumnya sempat terhenti, akhirnya kembali berjalan. Kendati molor, Satuan Kerja Penataan Bangunan Dan Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Propinsi Bengkulu memastikan pekerjaan tersebut akan tuntas awal Desember mendatang.
Baca juga: Danau Mas Harun Bastari, Icon Wisata Curup yang Bakal Ditata
"Memang kerjaan sempat terhenti. Tetapi itu di karenakan toleransi yang kita berikan kepada para pekerja bangunan yang bekerja membangun lokasi tersebut lantaran, saat itu menjelang perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah. Tidak mungkin mereka tidak kita beri libur, apalagi tukang berasal dari luar kabupaten Rejang lebong," ujar Kepala Satker PBL DPU Propinsi, Arbani ST saat di temui di lokasi.
Dikatakan Arbani, pengembangan lokasi wisata Suban Air Panas ini berasal dari dana APBN. Ini dilaksanakan dalam rangka mendukung program Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti dan Bupati Rejang Lebong, A Hijazi yang memprioritaskan pengembangan wisata daerah.
"Tahun depan, kita kembali akan melakukan reboisasi di lokasi itu kembali. Salah satunbya yaitu pembangunan Rumah Jaga," ujar Arbani.
Ditargetkan, sambung Arbani, tidak hanya lokasi Suban Air Panas yang akan dibangun, melainkan lokasi wisata Gunung Api Kaba dan Sanau Mas Harun Bastari juga akan kita bangun.
"Saya harap,warga setempat memberikan dukungan penuh kepada pembangunan ini. Selain berpotensi menambah PAD Daerah, juga berpeluang meningkatkan ekonomi warga setempat," tegasnya.
Seperti dilansir sebelumnya, sejumlah item kegiatan pembangunan yang berasal dari dana pusat untuk mengembangkan lokasi wisata Suban Air Panas, Kecamatan Curup Timur senilai Rp 5,8 Milyar tersendat.
Kendati pembangunan yang pelaksanaannya di target selesai 180 hari ini sempat berjalan sebulan, namun saat ini di lokasi tidak ada satupun aktifitas pekerjaan pembangunan.
“Memang sempat berjalan pak membuat pasangan pelapis tebing. Tetapi, tak selesai. Sekarang sejak 2 bulan terakhir ini proyek ini terhenti,” ujar Bambang (43), warga sekaligus salah satu karyawan pengelola lokasi wisata Suban Air Panas, Jumat (22/07/2016). (Ifan)