BENGKULU, PB - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu, Bambang Himawan menghimbau kepada Pemprov untuk mulai belanja menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Tujuannya untuk memacu pertumbuhan perekonomian di Provinsi Bengkulu.
Selain pengembangan iklim investasi dan dana sosial. Realisasi APBD merupakan salah satu cara efektif untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
"Stimulus yang paling penting belanja Pemprov dijalankan dengan cepat,bagaimana realisasi anggaran dapat dilakukan secara merata sehingga pembangunan di Provinsi Bengkulu dapat dampat positifnya," katanya,
Menurut Bambang, bila realisasi anggaran lebih banyak dibelanjakan pada akhir tahun maka akan menimbulkan masalah inflasi. Dan inflasi sangat berdampak buruk bagi ekonomi daerah.
"Bila semua belanja dilakukan akhir tahun maka rentan sekali dengan inflasi," ujarnya Bambang di kantor Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu, Senin (22/07/2016).
Selanjutnya, selain inflasi, penumpukan anggaran pada akhir tahun akan membuka lebar penyimpangan anggaran yang selalu berdampak secara hukum.
"Ini harus difikirkan oleh pemerintah, realisasi anggaran hendaknya dijalankan dengan merata agar pertumbuhan ekonomi dapat bergerak maju," terangnya.
"Pemerintah seharusnya dapat memikirkan hal ini. realisasi anggaran untuk pembangunan di Provinsi Bengkulu harus berdampak positifnya," jelasnya.
Khusus untuk inflasi BI mendorong tingkat suku bunga rendah. Bank komersial pun dikondisikan agar menurunkan suku bunga kredit dan suku bunga tabungannya. Suku bunga rendah bukannya muncul tanpa ada prasyarat. Suku bunga rendah dapat berkesinambungan jika ada inflasi rendah yang juga berkesinambungan. [MS]